SINARPAGINEWS.COM, PBB - Aisha Noor Ezgi, seorang aktivis perdamaian Amerika keturunan Turki ditembak mati oleh pasukan Israel pada hari Jumat selama demonstrasi menentang pemukiman ilegal Israel di pemukiman Bita di wilayah Nablus di Tepi Barat.
Pasrtoday, melaporkan, Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric hari Jumat menekankan penyelidikan penuh atas penyebab pembunuhan aktivis perdamaian Amerika di Tepi Barat, dan mengatakan bahwa warga sipil harus selalu dilindungi dan rezim Israel harus bertanggung jawab atas alasan pembunuhan aktivis perdamaian ini.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pernyataannya mengutuk pembunuhan warga Turki-Amerika di Tepi Barat oleh tentara rezim Zionis, dan mengungkapkan bahwa pemerintah Turki melanjutkan upayanya untuk mengakhiri genosida dan meminta pertanggungjawaban rezim Israel.
Erdoğan menambahkan bahwa Turki terus berupaya di berbagai tingkatan untuk mengakhiri kebijakan pendudukan dan genosida Israel yang telah berlangsung selama hampir satu tahun dan telah mengakibatkan kematian 41.000 orang, termasuk anak-anak, remaja dan generasi muda di Palestina, khususnya di Jalur Gaza, Tepi Barat Sungai Yordan dan kota Rafah, akan terus berlanjut.
Presiden Turki menekankan bahwa Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukannya.(Pasrtoday)
Editor: Red