Lebanon Tegaskan Dukungan terhadap UNIFIL dan Dihentikannya Agresi Israel

Lebanon Tegaskan Dukungan terhadap UNIFIL dan Dihentikannya Agresi Israel A.Wahidin

SINARPAGINEWS.COM, LEBANON - Kementerian Luar Negeri Lebanon meminta komunitas internasional mendukung pasukan UNIFIL dan menekan Israel agar segera menghentikan aksi-aksi permusuhannya terhadap mereka.

Menurut laporan laman Russia al-Youm, Kementerian Luar Negeri Lebanon dalam statemennya mengutuk serangan berulang terhadap pangkalan dan staf UNIFIL, dan menyatakan: Serangan ini merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan kemanusiaan, dan bahkan dapat disebut sebagai kejahatan perang.

Dalam pernyataan tersebut, Kementerian Luar Negeri Lebanon menilai tindakan Israel  merupakan bagian dari kebijakan rezim tersebut dalam mengabaikan implementasi resolusi Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB, khususnya Resolusi 1701, dan menyeru komunitas internasional untuk mengambil posisi tegas untuk mendukung pasukan UNIFIL dan mengutuk aksi-aksi permusuhan Israel .

Pasukan UNIFIL juga mengumumkan dalam sebuah pernyataan: Dukungan terus-menerus dari Amerika Serikat terhadap agresi dan serangan Israel  terhadap Lebanon dan pasukan internasional adalah salah satu alasan utama berlanjutnya kebijakan agresif militer Israel  dan hal tersebut telah memberikan izin kepada Israel untuk melanjutkan serangannya terhadap pasukan UNIFIL dan pangkalannya di Lebanon selatan.

Perlu diketahui, dalam beberapa hari terakhir, tentara Israel  sengaja menghancurkan menara pengawas dan pagar di sekitar salah satu pangkalan PBB di wilayah Marwahin dengan menggunakan buldoser.

Selain itu, sejauh ini sejumlah pasukan penjaga perdamaian di Lebanon selatan telah terluka akibat serangan Israel  yang mendapat kecaman luas di seluruh dunia.

Juru bicara UNIFIL, Andrea Tenenti memperingatkan, jika serangan langsung dan sengaja Israel terhadap pasukan ini terus berlanjut, maka UNIFIL berhak untuk membela diri, dan hak pembelaan diri ini akan diberikan kepada komandan di lapangan. (Parstoday) 

Editor: Red

Bagikan melalui:

Komentar

?>