TIONGKOK - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menghadiri pembukaan acara China-ASEAN Expo (CAEXPO) dan China-ASEAN Business Investment Summit (CABIS) ke-20 di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC), Nanning, Wilayah Otonomi Guangxi, Tiongkok (17/09/2023).
CAEXPO sendiri yang dimulai pada 2004 sebagai hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi ke-7 China-ASEAN FTA (CAFTA) 2003, bertujuan untuk mempromosikan perdagangan barang, kerja sama investasi, transfer teknologi, perdagangan jasa, hubungan industri, serta kerja sama sub regional ASEAN dan Tiongkok. Indonesia, sebagai anggota ASEAN, secara rutin berpartisipasi dalam pameran ini setiap tahun.
Dilansir dari rilis pers Kementerian Perdagangan (Kemendag), CAEXPO 2023 mengusung tema “Work Together for a Harmonious Home and a Shared Future”. Pameran ini, yang berlangsung secara luring dari 16-19 September 2023 dan berlanjut daring hingga September 2024 melalui platform CAEXPO, untuk menggalakkan perdagangan dan investasi Indonesia dan Negara ASEAN lainnya.
Dalam upaya ini, Indonesia hadir dalam CAEXPO tahun ini dengan Paviliun Komoditas yang menampilkan produk unggulan seperti makanan, minuman, fesyen, consumer goods, dan lain-lain, serta Paviliun City of Charms yang diwakili oleh Provinsi Kalimantan Tengah.
Wapres diberikan kesempatan untuk menyampaikan pidato di hadapan pimpinan negara Tiongkok dan ASEAN ini. Wapres menyerukan tiga poin penting dalam pidato tersebut, terutama agar ASEAN dan mitra strategisnya seperti Tiongkok menguatkan kolaborasi dan integrasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.
Wapres menyampaikan hal pertama yang harus diperhatikan yakni kolaborasi untuk pertumbuhan ekonomi. Kolaborasi sangat penting untuk terus dilakukan, termasuk antara ASEAN dengan Mitra Strategis Komprehensif seperti Tiongkok. Terkait hal ini, sambung wapres, Indonesia memilih tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” untuk Keketuaan ASEAN 2023 dengan tujuan menjadikan kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Beliau melihat bahwan Pelaksanaan CAEXPO dapat mendukung upaya tersebut.
Kedua, pada kesempatan ini wapres menekankan pentingnya penguatan integrasi ekonomi kawasan yang saling menguntungkan. Salah satu fokus utamanya adalah dengan memperkuat implementasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang diyakini akan memberikan kontribusi sebesar 187 miliar Dolar Amerika pada GDP Kawasan menurut wapres.
Selain itu, wapres menyebutkan bahwa ASEAN dan Tiongkok saat ini juga tengah melakukan negosiasi upgrade ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0, dengan fokus pada sektor baru seperti ekonomi digital, ekonomi hijau, dan akses pasar bagi UMKM. Menurutnya hal ini penting, karena di tengah pandemi Covid-19 dan berbagai tantangan global lainnya, kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi ASEAN dan Tiongkok terus tumbuh positif, bahkan ASEAN menjadi mitra dagang terbesar Tiongkok sejak 2020.
“Integrasi ekonomi kawasan ini diharapkan dapat mengatasi hambatan pencapaian potensi nyata perdagangan ASEAN-Tiongkok dan mendorong perdagangan yang seimbang, inklusif, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Pada poin pidato selanjutnya, wapres menggarisbawahi perlunya mendorong interaksi dan jaringan antara pelaku bisnis ASEAN dan Tiongkok.
Menutup pidatonya, wapres mengucapkan selamat atas pembukaan CAEXPO dan CABIS yang ke-20 sebagai platform kerja sama yang produktif dan bermanfaat bagi kemitraan antara ASEAN, Indonesia, dan Tiongkok.
Tak lupa, ia pun menyampaikan bahwa Indonesia baru-baru ini telah menyelesaikan tugasnya sebagai tuan rumah KTT ke-43 ASEAN dan beberapa KTT lainnya. Dengan rasa syukur, KTT tersebut berlangsung dengan lancar, menghasilkan kesepakatan yang baik untuk kawasan ini.
Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag, Didi Sumedi, partisipasi Indonesia dalam CAEXPO diharapkan dapat meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Tiongkok. Tahun ini, CAEXPO kembali menerima pelaku usaha ASEAN dari luar Tiongkok, setelah tiga tahun pembatasan fisik akibat pandemi Covid-19.
Lebih lanjut, Didi menuturkan bahwa kehadiran fisik Indonesia di CAEXPO tahun ini membuka peluang besar untuk transaksi perdagangan yang signifikan antara Indonesia dan Tiongkok. Tahun ini, Indonesia akan menampilkan dua paviliun, yakni Paviliun Komoditas dan Paviliun Nasional (City of Charm). Paviliun Komoditas akan diikuti 85 stan yang menampilkan berbagai produk potensial Indonesia, seperti produk sehari-hari, spa, kecantikan, herbal, makanan dan minuman, aksesori dan fesyen, serta dekorasi rumah dan furnitur. Sedangkan Paviliun Nasional menampilkan keindahan dan potensi Provinsi Kalimantan Tengah.
Didi menjelaskan bahwa, sebagai bagian dari kegiatan promosi keberagaman budaya, adat, bahasa, dan keindahan alam Indonesia, tahun ini Provinsi Kalimantan Tengah akan mengisi Paviliun Nasional. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan menampilkan beberapa pertunjukan tari dan seni budaya khas selama pameran berlangsung.
Tiongkok adalah salah satu mitra dagang terbesar dengan perdagangan kedua negara yang menunjukkan tren positif sebesar 17,69 persen pada tahun 2018-2022. Pada periode Januari–Juni 2023, total perdagangan kedua negara mencapai USD 61,59 miliar. Pada periode tersebut, nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok mencapai USD 31,21 miliar dan nilai impor Indonesia dari Tiongkok tercatat USD 30,37 milliar. Sehingga, Indonesia menikmati surplus sebesar USD 838,69 juta. Khusus untuk nonmigas, ekspor Indonesia ke Tiongkok tercatat sebesar USD 29,93 miliar.
Editor: Red