SINAR PAGI NEWS, SUMEDANG - Lebih dari dua minggu digembleng secara fisik maupun mental di tengah hutan perbatasan Sumedang dan Subang. Tepat di bawah rimbunan pohon pinus dan diselimuti kabut pegunungan kawasan Cipacet Sumedang, akhirnya Sabtu (27/3/2021) sore digelar penyambutan anggota muda MPKA RIMBAWAN angkatan ke-33 yang bernama Rangkong badak (Buceros rhinoceros). Nama jenis burung yang dilindungi ini merupakan simbol cerminan komitmen organisasi untuk tetap dijalur pelestarian lingkungan.
Rangkong badak (Dok. MPKA Rimbawan)
14 anggota muda ini dinyatakan lulus dari 25 orang mahasiswa yang telah mengajukan diri mendaftar menjadi siswa. Rasa bangga dan haru menyelimuti seluruh peserta upacara pelantikan ketika tangisan kebanggaan orangtua siswa saat menyematkan syal merah tanda resmi menjadi bagian dari keluarga besar MPKA Rimbawan. Tak terasa menetes air mata terlihat di setiap yang hadir dimomen spesial yang mungkin hanya sekali dialami.
Suasana Pelantikan Anggota Muda MPKA Rimbawan Angkatan Ke-33 (Dok. MPKA Rimbawan)
Pendiri MPKA Rimbawan Kusnadi Katam hadir dalam acara Pelantikan (Dok. MPKA Rimbawan)
Diklatsar ke-33 kali ini telah dipersiapkan dengan spesial dan penuh kehati-hatian karena ketat memenuhi protokol kesehatan saat berlangsung Pandemi Covid-19.
Ketua Panitia Diklatsar ke-33 MPKA Rimbawan Tati Nurhayati mengatakan, semua siswa dan panitia telah menjalani tes swab dan dinyatakan negatif oleh tim medis dari klinik, dan selalu berkonsultasi dengan gugus tugas Covid-19, seperti penerapan 3M yang ketat.
“Panitia secara tegas membatasi jumlah senior atau Anggota Luar Biasa (ALB) MPKA Rimbawan yang ingin menghadiri kegiatan pembukaan, masa pendidikan hingga pelantikan yang biasanya menjadi moment bertemu anggota MPKA Rimbawan di seluruh Indonesia. Dan perihal krusial ini telah disepakati oleh seluruh angkatan yang telah lahir sejak tahun 1979,” kata Tati Nurhayati.
Diklatsar MPKA Rimbawan Angkatan Ke-33 (Dok. MPKA Rimbawan)
Seperti Diklatsar MPKA Rimbawan sebelumnya, Tati mengatakan, panitia menghadirkan instruktur dari BRIMOB Polda Jabar sebanyak dua orang yang bertugas mendisiplinkan siswa. Panitia lapangan tentunya telah membantu menjaga alur protokol kesehatan ini.
“Selain membentuk kekompakan dan menumbuhkan jiwa korsa Rimbawan, semoga kelak menjadi seorang pecinta alam dan rimbawan sejati,” ujarnya.
Menurut Tati, kegiatan Diklatsar ini telah didukung oleh seluruh civitas akademika Fakultas Kehutanan Universitas Winaya Mukti (Fahutan UNWIM) dan Rektorat Kampus UNWIM, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Barat, Perum Perhutani KPH Sumedang, Satgas Covid-19 Kabupaten Sumedang dan kontribusi dana, fasilitas, barang dari Anggota MPKA Rimbawan di seluruh Indonesia.
Keluarga besar MPKA Rimbawan (Dok. MPKA Rimbawan)
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam kegiatan Diklatsar MPKA Rimbawan Ke-33, sehingga dapat terselenggara dengan lancar, aman dan nyaman. Untuk para donator, semoga rizki yang telah dikeluarkan Allah SWT akan menggantikannya dengan rizki yang terbaik dan berlipat ganda,” ungkap Tati.
Terkait apa yang wajib dilakukan oleh para anggota muda MPKA Rimbawan pasca Diklatsar, Tati menjelaskan.
“Setelah Diklatsar ini para anggota muda MPKA Rimbawan wajib mengikuti tahapan-tahapan selanjutnya seperti Latihan Pemantapan, Masa Bimbingan dan training-training skill di bidang kepecinta-alaman, konservasi sumber daya alam, keorganisasian, kehutanan dan skill yang dibutuhan lainnya agar terbentuk anggota yang tangguh, mandiri dan memiliki kompetensi,” pungkasnya.
Kontributor: Heri Oktavinalis R. 604 Cp
Editor: Asep Ruslan