Transformasi Digital Indonesia Menuju Era Society 5.0

Transformasi Digital Indonesia Menuju Era Society 5.0 Dok SPN Ardan Maulana (Mahasiswa FEB UPS Tegal Semester 3).

SINARPAGINEWS.COM, TEGAL- Perkembangan teknologi dunia kearah serba digital saat ini terbilang tumbuh sangat pesat. Kehadiran industri 5.0 yang semula diprediksi 20 tahun setelah era 4.0 ternyata akan lebih cepat, yakni hanya bertransisi sekitar kurang lebih 10 tahun. Indonesia masih menyesuaikan dengan era revolusi 4.0, belum selesai dengan segala perkembangannya lahirlah konsep baru yaitu society 5.0 yang digagas oleh negara jepang.

Konsep ini memungkinkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern (Al, Robot, lot) untuk kebutuhan manusia dengan tujuan agar manusia dapat hidup dengan nyaman. Berbeda dengan revolusi industry 4.0 yang lebih menekankan pada bisnis saja, namun dengan teknologi era society 5.0 tercipta sebuah nilai baru yang akan menghilangkan kesenjangan sosial, usia, jenis kelamin, Bahasa dan menyediakan produk serta layanan yang dirancang khusus untuk beragam kebutuhan individu dan kebutuhan banyak orang.

Pada era digital seperti ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik. Sama halnya Ketika menghadapi revolusi 4.0, dalam menghadapi 5.0 atau super smart society dibutuhkan penyesuian di berbagai sektor. Indonesia tidak memiliki pilihan lain kecuali terus melanjutkan pembangunan infrastruktur digital, membuat kebijakan dan regulasi yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi yang efisien dan progresif.

Sektor Pendidikan

Kita ketahui Bersama, bahwa tren Pendidikan di Indonesia saat ini ialah online learning, apalagi kita belum sepenuhnya mengendalikan pandemi. Online learning memfasilitasi guru dan murid untuk tetap terhubung dan melakukan proses belajar mengajar seperti semestinya. Adapun hal terpenting yang perlu untuk di persiapkan Indonesia menghadapi era society 5.0 ialah sarana dan prasarana.

Penting adanya pemerataan teknologi yang bisa memfasilitasi sistem Pendidikan yang di terapkan, termasuk online learning. Kita semua sadari bahwa belum semua tempat di Indonesia bisa merasakan konektivitas internet yang baik. Pusat kota memiliki kualitas internet yang baik, tapi di daerah plosok Indonesia belum merasakan hal serupa.

Hal seperti itu akan menjadi perhatian tersendiri bagi pemerintah Republik Indonesia untuk bisa memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk menghadapi perkembangan dunia, termasuk di era society 5.0. pengembangan kurikulum juga merupakan salah satu hal yang mampu mengarahkan dan membentuk karakter peserta didik agar siap menghadapi revolusi industry 5.0. untuk memastikan kurikulum berjalan secara optimal, guru harus memiliki kompetensi yaitu educational competence, competence for technological commercialization, competence in globalization, competence in future strategies serta counselor competence.

Hal yang tak kalah penting adalah SDM (sumber daya manusia) yang akan menggunakannya. Kualitas SDM di indonesia perlu di tingkatkan lagi. Era society 5.0 ini memerlukan orang-orang yang kreatif dan inovatif untuk beradaptasi. Baik SDM yang berperan sebagai guru maupun siswa, sudah seharusnya terampil dalam mengaplikasikan hal-hal di bidang digital.

Sektor ekonomi

Dalam menyambut era society 5.0 atau super society, Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Nataliasa mengatakan bahwa di masa depan akan muncul berbagai jenis pekerjaan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Untuk itu dalam menghadapi persaingan tersebut di butuhkan perubahan pada penyelenggaraan yang ada.

Oleh karena itu, untuk mempersiapkan masyarakat bisa bersaing dengan kebutuhan sektor ekonomi ini, dibutuhkan perubahan penyelenggaraan pelayanan, tidak hanya pada sektor Pendidikan yang perlu beradaptasi, namun juga mencakup pada sektor lainnya secara komprehensip. Diah menambahkan, bonus demografi diprediksi akan terjadi di tahun 2030-2040, dimana komposisi penduduk akan didominasi oleh usia produktif.

Hal yang menjadi tantangan berama, terutama dalam membangun ekosistem masyarakat cerdas yang mampu aktif memanfaatkan dan mendapat keuntungan dari perkembangan teknologi. Dijelaskan, untuk mendukung terwujudnya masyarakat cerdas, terdapat berbagai kebijakan penyelenggaraan pelayanan public yang telah dilakukan, dimana setiap upaya yang dilakukan menghadirkan ruang bagi stakeholder untuk turut menjadi mitra di dalamnya.

Partisipasi ini dimulai dari penetapan standar pelayanan, forum konsultasi public, survey kepuasan masyarakat, inovasi pelayanan publik integrasi pelayanan, pengaduan hingga evaluasi pelayanan publik. Selanjutnya, berkaitan dengan pentingnya elemen transformasi digital yang saling terkoneksi di era society 5.0 indonesia memiliki peraturan presiden no. 95/2018 tentang sistem pemerintahan Berbasis Elektronik, hadirnya kebijakan tersebut mengampu proses digital layanan publik yang selama ini dinilai belum optimal karena pengembangan yang masih silo, tidak terstandar, dan belum terintegrasi satu sama lain.

Sejalan dengan hal itu, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, kementerian PANRB diamanatkan untuk dapat mewujudkan pelayanan public berbais elektronik yang terintegrasi. Itu artinya, saat ini fokus kita tidak hanya untuk mendorong proses digitalisasi layanan namun juga bagaimana mencapai keterhubungan sehingga dapat tercipta keterpaduan dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

Sebagai informasi, pada konsep society 5.0, masyarakat dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi industry 4.0. Pandangan ini menekankan bahwa teknologi adalah sarana, sedangkan manusia tetap menjadi aktor utama. Konsep ini berupaya untuk menciptakan masyarakat masa depan yang Bahagia dimana setiap individu aktif menjalani kehidupan yang berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, wilayah Bahasa, dan sebagainya. (*)

penulis : Ardan Maulana (Mahasiswa FEB UPS Tegal Semester 3).

Editor: Red

Bagikan melalui:

Komentar