Peran Humanis Di Era Digitalisasi Perbankan

Peran Humanis Di Era Digitalisasi Perbankan Dok Puspen TNI Ket.foto:(Agus Prasetyono, SE., MMDosen FEB UPS Tegal)

SINARPAGINEWS.COM, TEGAL - Di Era saat ini, Kemajuan teknologi telah merubah banyak hal dalam cara bank melayani masyarakat akan kebutuhan transaksi keuangan. Jika di masa lalu para nasabah harus datang ke kantor bank untuk melakukan transaksi seperti setor uang, tarik dana, transfer dan lain-lain, maka di zaman modern sekarang ini nasabah tidak perlu repot-repot ke kantor bank. Lebih luar biasa lagi, transaksi bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Tidak perlu khawatir terlambat jika jam kerja di kantor bank sudah selesai dan kantor bank sudah tutup, karena kita bisa melakukan transaksi tanpa perlu ke kantor bank dan transaksi bisa dilakukan sampai 24 jam setiap hari selama 7 hari dalam seminggu tanpa terganggu oleh hari libur. Dengan kata lain, saat ini adalah era digital banking.

Bank saat ini dituntut untuk selalu berinovasi dengan menawarkan layanan digital banking yang bervariasi agar menarik nasabah. Berbagai kenyamanan layanan dapat diberikan karena didukung oleh kemajuan teknologi. Digital Banking adalah layanan transaksi perbankan melalui media elektronik tanpa perlu ke kantor cabang. Mulai dari layanan transaksi melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar di mana-mana, sehingga nasabah bisa melakukan transaksi perbankan seperti menyetor uang, menarik uang, transfer ke nasabah lain baik di bank yang sama maupun pada bank yang berbeda, membayar tagihan, membeli tiket pesawat, membayar asuransi dan lain-lain di setiap lokasi ATM manapun dan bisa dilakukan ATM bank apa saja. 

Tidak sampai layanan di ATM saja, sekarang nasabah bisa melakukan transaksi perbankan melalui telepon seluler masing-masing yang dikenal sebagai mobile banking, dan bisa juga melalui jaringan internet di komputer atau gadget masing-masing alias internet banking. Cukup dengan sekali klik! Transaksi bisa dilakukan baik dari rumah, kantor, sambil hang out di café, di mall, dalam negeri bahkan di luar negeri.

Beberapa Perbankan telah memberikan layanan berupa Mobile Banking seperti BCA Mobile (BCA), bjb DIGI (Bank Jabar), Livin’ by Mandiri (Bank Mandiri), BNI Mobile Banking (BNI), Permata Mobile X (Bank Permata), BRImo (BRI), BTN Mobile (BTN), OCTO Mobile (CIMB Niaga), One Mobile (OCBC NISP), Muamalat DIN (BMI) dan lain sebagainya. Dengan adanya mobile banking, nasabah bisa melakukan berbagai aktivitas perbankan: menabung, bertransaksi, berinvestasi, meminjam dana sesuai dengan kebutuhan serta layanan penunjang lainnya, langsung dari ponsel.

Untuk menabung misalnya, calon nasabah bisa membuka rekening tabungan pertama secara online. 

Seluruh proses verifikasi akan dilakukan melalui aplikasi sehingga calon nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang. Kemudian untuk transaksi, mobile banking dapat melayani transfer (online, kliring SKN/LLG, RTGS, dan remitansi), bayar tagihan (kartu kredit, telepon, angsuran, pajak kendaraan bermotor, penerimaan Negara seperti pajak dan paspor), juga untuk top up pulsa, bayar tagihan PLN, membeli paket data, top up e-wallet, hingga membayar dengan Scan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Nasabah pun bisa berinvestasi dengan pilihan yang lengkap sesuai dengan profile resiko masing-masing, baik itu deposito (rupiah atau valuta asing), reksa dana, obligasi (sekunder dan SBN Ritel), tabungan berjangka, tabungan valas maupun asuransi. Karena itu tantangan utama Perbankan ke depan adalah menghadirkan layanan perbankan digital yang selalu up-to-date, sesuai dengan tren, gaya hidup dan perkembangan digital saat ini dan di masa yang akan datang. Setiap nasabah akan mendapatkan dukungan layaknya sebuah kantor cabang Perbankan di genggaman tangan.

Digital banking juga mempercepat kemajuan transaksi bisnis E-Commerce. Saat ini masyarakat mulai banyak melakukan transaksi jual beli melalui media online shopping. Setelah order pembelian dilakukan, pembayaran langsung bisa ditransfer ke rekening penjual melalui internet banking atau mobile banking masing-masing dan penjual langsung bisa mengecek bahwa dananya sudah masuk ke rekeningnya. Dengan digital banking, masyarakat tidak perlu membawa uang tunai untuk bertransaksi, sehingga makin lama transaksi dengan uang tunai makin berkurang. 

Digital banking akan menjadi kebutuhan, sehingga bank-bank harus meningkatkan kapasitasnya di layanan digital banking agar dapat bersaing di masa mendatang. Bahkan saat ini sebagian bank-bank sudah melakukan kerja sama dengan berbagai pelaksana E-Commerce, misalnya di Indonesia kita kenal nama Gojek-Tokopedia, Shopee, Blibli dan lain-lain. Saat melakukan akses ke situs bank, nasabah juga bisa langsung akses ke situs penyedia layanan E-Commerce tersebut dan sebaliknya sekali akses ke situs E-Commerce bisa langsung akses ke situs banknya. Semakin mudah dan transaksi tersebut dapat diselesaikan dalam hitungan detik.

Berdasarkan Data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan dari Bank Indonesia, Data transaksi digital terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tercatat volume transaksi internet banking Perbankan di Indonesia naik 218% dari 1.483 juta transaksi menjadi 3.231 juta transaksi. Dengan nilai transaksi internet banking naik 188% dari 22.386.871 milyar menjadi 42.050.639 milyar. Begitupun volume transaksi mobile banking Perbankan di Indonesia melonjak 245% year on year (YoY), dari 3.324 juta kali menjadi 8.132 juta kali per November 2022. Dengan nilai transaksi mobile banking naik 213% dari 4.629.963 milyar menjadi 9.854.626 milyar. Tentunya Pertumbuhan yang solid ini tidak terlepas dari kepercayaan nasabah dan pengembangan solusi-solusi perbankan yang terus dilakukan Perbankan guna memberikan layanan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin beragam.

Digital banking memang memberikan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi keuangan, namun kemajuan ini juga tidak luput dari risiko yang harus disadari oleh masyarakat. Banyak pelaku kejahatan yang mencari celah untuk membobol rekening nasabah dengan modus operasi yang lebih canggih. Memang bank-bank juga memperkuat keamanan layanan digital banking-nya, namun nasabah juga diharapkan aktif menjaga keamanan rekeningnya, antara lain: jaga semua informasi pribadi terutama PIN (personal identification number), jangan memberikan informasi PIN atau password kepada siapapun, pastikan bahwa gadget atau komputer yang Anda gunakan tidak terserang virus atau aplikasi malware yang bisa mencuri data-data Anda, ikuti arahan dari bank untuk melakukan pengkinian data, dan menukar kartu ATM dengan fitur yang lebih terbaru dengan chips.

Digital banking akan terus berkembang dan tidak terbayangkan kemajuan yang akan terjadi pada tahun-tahun mendatang.

 Namun cukup diyakini bahwa lompatan perubahannya akan sangat cepat. Masyarakat perlu diedukasi tentang digital banking. Kita tidak perlu menghindar dari kemajuan teknologi, namun pastikan bahwa kita juga tidak menjadi korban kemajuan teknologi. Nyaman bertransaksi di mana saja dan kapan saja, namun juga bisa tidur tenang karena transaksi digital banking-nya aman terjaga.

 

Namun, masih ada layanan keuangan oleh perbankan yang belum dapat diganti secara digital, seperti setoran tunai dan pinjaman dalam jumlah besar. Beberapa bank terus mengevaluasi kebutuhan masyarakat terkait kantor cabang, ada yang masih membuka beberapa jaringan kantor cabang di area yang potensial, tapi beberapa cabang di beberapa area yang sudah dapat tercover jaringan cabang terdekat lainnya dilakukan relokasi atau penutupan.

Bagaimanapun, pendekatan humanis juga tidak dapat digantikan digitalisasi untuk perbankan. Relasi antar bank dan harus dilakukan secara kontinyu setiap hari sesuai dengan kebutuhan dan kondisi terkini. Dengan kondisi demikian, kantor cabang tentu saja masih sangat dibutuhkan dalam rangka menjaga kualitas hubungan antar bank, nasabah dan masyarakat, serta memenuhi berbagai kebutuhan transaksi perbankan secara konvensional.(***).

Oleh : Agus Prasetyono, SE., MM

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pancasakti Tegal.

Editor: Ahmad Wahidin

Bagikan melalui:

Komentar