SINARPAGINEWS.COM, YOGYAKARTA - Setelah mengikuti karantina pemusatan latihan daerah (Puslatda) di Jakarta, RR Dinda Florensia Kusuma (Taekwondo), Syahdani Ade Putra (Taekwondo) dan Raihan Firdaus Willi (Pencak Silat Tapak Suci) -- ketiganya atlet dari UAD -- dilepas Rektor UAD, Dr Muchlas, MT, Kamis (7/9/2023), di Ruang Kaca Sayap Barat Lantai 10 Kampus 4 UAD, Jl Jenderal Ahmad Yani, Ringroad Selatan, Kragilan, Kalurahan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul.
Turut melepas Dr Gatot Sugiharto, SH, MH (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD) dan Dr Choirul Fajri, S.I.Kom, MA (Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UAD), Danang Sukantar, M.Pd (Kabid Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Mahasiswa Bimawa UAD), UKM Taekwondo dan UKM Tapak Suci.
Ketiganya akan mengikuti pra-PON di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mewakili DIY. Selain itu juga dipersiapkan mengikuti Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS).
Di depan orang tua RR Dinda Florensia Kusuma dan Syahdani Ade Putra -- keduanya mahasiswa Fakultas Hukum UAD -- Rektor UAD berharap untuk fokus dalam pelatihan. "Agar bisa berprestasi secara maksimal," kata Muchlas.
Pada kesempatan itu, Muchlas berharap kepada ketiga atlet yang mengikuti pra-PON untuk selalu menjaga ritme latihan. "Khususnya di bidang fisik dan spiritual," katanya.
Soal menang atau kalau, kata Muchlas, itu belakangan. "Yang penting semuanya sudah maksimal yang diiringi kerja keras sebagai bentuk ikhtiar yang dibarengi dengan doa," kata Muchlas.
Disampaikan Gatot, ketiga atlet UAD itu adalah bibit unggul UAD. Satu di antaranya masuk UAD lewat jalur berprestasi.
Berkaitan dengan ikut sertanya dalam pra-PON, ketiga mahasiswa UAD diberi kelonggaran untuk kuliah. "UAD sudah punya pola atau sistem terhadap mahasiswa yang jadi atlet," kata Gatot, yang berharap kepada orang tua untuk tidak khawatir.
RR Dinda Florensia Kusuma sudah melakukan persiapan yang matang sebelum menuju PON di tahun 2024 mendatang. "Untuk latihannya tiga kali sehari pada pagi, siang latihan mandiri dan sore hari," ungkapnya.
Kata Dinda, dalam pra-PON itu merupakan wadah untuk terus belajar dan berlatih serta melakukan evaluasi dalam menghadapi lomba selanjutnya. "Saya melakukan latihan keras diiringi dengan doa," kata Dinda.
Syahdani Ade Putra, peraih beasiswa atlet UAD tahun 2023, mengatakan, keberhasilannya merupakan bukti nyata dari dedikasi dan kerja keras dalam mengembangkan kemampuan olahraga dan ketrampilan beladiri.
Meski begitu ada beberapa kesulitan yang dihadapinya. "Tapi, kesulitan itu tidak menjadikan saya menyerah dalam pertandingan," katanya.
Bahkan, Syahdani begitu antusias dan semangat dalam menjalani proses untuk mengikuti pertandingan. Meskipun masih banyak hal yang perlu dievaluasi dan latihan lagi, ia berharap bisa terus berprestasi untuk kegiatan selanjutnya. "Ke depan, saya bisa terus membawa nama baik kampus dengan berprestasi," kata Syahdani.
Raihan Firdaus Willi, mahasiswa Prodi Sistem Informasi dan salah satu atlet Pencak Silat Tapak Suci UAD, memiliki target untuk mendapat juara di Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional serta berlaga di kancah internasional.
Alumni Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta ini menjadi mahasiswa UAD pada 2020 dan telah mengikuti beberapa perlombaan.
Tertarik aktif di Tapak Suci sejak kelas 2 MTs Mu'allimin hingga masuk menjadi tim pelajar DIY. Sebagai mahasiswa yang mendapat beasiswa Seni dan Olahraga (SSO) dari UAD, Raihan rajin berlatih dan mengikuti kejuaraan. Itu merupakan motivasinya.
Raihan bangga dan senang bisa bergabung dengan tim atlet Tapak Suci UAD yang diberi fasilitas dan selalu didukung penuh untuk berprestasi di kancah nasional maupun internasional. (Fan)
Editor: Red