Peneliti kolaborasi 3 Universitas,

Gelar FGD Dengan Pemangku Kebijakan Untuk Pengembangan Desa Inklusi

Gelar FGD Dengan Pemangku Kebijakan Untuk Pengembangan Desa Inklusi Dok Humas

SINARPAGINEWS.COM, TEGAL– Penelitian Kolaborasi tiga universitas : Universitas Pancasakti Tegal, Universitas Muhadi Setiabudi, dan Universitas Muhammadiyah Magelang, mulai memasuki tahap akhir penelitian. 

Agenda riset yang berfokus pada pengembangan desa inklusi ini, Jumat (27/10) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang bertempat di Karlita Hotel bersama pemangku kebijakan dan stakeholder, dengan tujuan menciptakan rumusan kebijakan yang tepat untuk pengembangan desa inklusi. 

Setelah kurang lebih enam bulan berjalan, riset yang dilaksanakan oleh Sesya Dias Mumpuni, Ike Desi Florina, Sri Adi Nurhayati, Laelia Nurpratiwiningsih, dan Hijrah Eko Putra, beserta Mitra Difabel Slawi Mandiri (DSM) mendengarkan masukan dari 26 pemangku kebijakan dan stakeholder yang terkait dengan pengembangan desa inklusi baik yang berasal dari Kabupaten dan Kota Tegal. 

Salah satu stakeholder terkait, M. Aris Rofiqi, M.SI sekretaris Prodi BK Universitas Pancasakti Tegal, memberikan masukan bahwasanya pengembangan desa inklusi harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan dengan kegiatan yang konsisten dan berkelanjutan. 

Hal ini ditegaskan pula oleh Ketua Difabel Slawi Mandiri, Khambali, bahwa yang dibutuhkan oleh rekan rekan difabel bukan semata bantuan sosial, tetapi penerimaan dari keluarga, masyarakat dan kegiatan yang dapat membangun kemandirian para difabel. 

Selain melaksanakan FGD, pada sesi sebelumnya dilaksanakan post test kepada para 40 responden yang terdiri dari perwakilan para difabel dari 10 desa inklusi di Kabupaten Tegal. Post test ini memiliki tujuan ganda, yakni untuk mengukur kemampuan para responden setelah mendapatkan intervensi dengan berbagai macam metode, mulai dari pretest, pemberian materi dan home visit. 

“Melalui kegiatan ini diharapkan responden bisa lebih adaptif terhadap kebutuhan rekan difabel lainnya dan melakukan konseling bersama untuk meningkatkan kemandirian dan pengembangan desa inklusi itu sendiri,” Tutur Ketua Peneliti. 

Hadir pula dalam kegiatan ini ketua LPPM Universitas Pancasakti Tegal, Taufik Hidayat, M.Eng yang menyambut baik kegiatan bertemakan disabilitas, khususnya yang melibatkan kolaborasi dengan banyak pihak.(hid/adv)

Editor: A.Wahidin

Bagikan melalui:

Komentar