SINARPAGINEWS.COM, BANTUL - Bagi anak-anak di Karangasem, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, sosialisasi permainan modern dan tradisional yang disampaikan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 127 Kelompok III C.3 sangat bermanfaat.
Sosialisasi permainan modern dan tradisional dengan sasaran anak-anak di Padukuhan Karangasem merupakan program kerja kelompok (unit) yang dilaksanakan pada 12 Agustus 2024 di Padukuhan Karangasem, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, dihadiri Dukuh Karangasem.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengenalan permainan tradisional bagi anak-anak. Karena saat ini permainan tradisional sudah tidak lagi banyak diminati.
Pada zaman sekarang anak-anak lebih senang bermain game di gadget. Oleh karena itu, adanya gadget yang dimiliki setiap anak-anak menyebabkan keaktifan anak jadi berkurang.
Permainan tradisional sejak zaman dahulu sudah ada karena sudah dimainkan turun-temurun dari nenek moyang. Dan permainan tradisional itu tentunya dimiliki pula oleh setiap daerah.
"Manfaat permainan tradisional mempunyai suatu karakteristik sebagai interaksi sosial serta membentuk sebuah ikatan antarsesama," kata Moh. Irma Sukarelawan sebagai pembicara.
Salah satu permainan tradisional cublak-cublak suweng yang berasal dari Jawa Tengah mempunyai manfaat dalam melatih bersosialisasi, kerjasama dan komunikasi.
Melalui sosialisasi ini diharapkan remaja dapat memperoleh pengetahuan yang cukup tentang permainan tradisional dan modern sehingga tidak meninggalkan permainan peninggalan nenek moyang.
Disampaikan Dukuh Karangasem, Sapto Wahyudi, kegiatan sosialisasi ini sejalan dengan program di padukuhan. "Dalam rangka membantu mengenalkan permainan tradisional," papar Sapto.
Kegiatan sosialisasi yang dihadiri 13 orang berlangsung dengan baik dan anak-anak sangat antusias dalam mendengarkannya. Bagi Dukuh Karangasem, anak-anak memiliki peran yang sangat penting dalam upaya melestarikan permainan tradisional dan modern.
"Sebagai generasi penerus mereka harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang permainan modern dan tradisional, terutama permainan tradisional yang sudah hampir punah," kata Sapto.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi anak-anak lainnya untuk lebih melestarikan dan mengenalkan permainan tradisional dan modern.
Editor: Red