SINARPAGINEWS.COM, KAB. SUKABUMI - Nusa Putra University kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan pendidikan melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan tema "Pelatihan Desain Bahan Ajar Matematika dengan Implementasi Kearifan Lokal dan Virtual Reality."
Acara tersebut diselenggarakan pada 4 Oktober 2024 dan diikuti oleh lebih dari 70 peserta yang terdiri dari guru-guru yang tergabung dalam Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) Sekolah Dasar Kecamatan Cisaat, serta mahasiswa calon guru sekolah dasar.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh tiga dosen Nusa Putra University, yakni Samsul Pahmi, Aggy Pradifta, dan Utomo, serta didukung oleh dua mahasiswa yaitu Salman Alpariji dan Zulfa Masrifatu Adawiyah. Selain itu, pada kegiatan tersebut terdiri dari dua sesi utama, yaitu sesi materi yang berfokus pada pengenalan konsep dan teori terkait pengembangan bahan ajar berbasis kearifan lokal serta penggunaan teknologi virtual reality dalam pengajaran matematika. Setelah itu, sesi praktek memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengaplikasikan teori yang telah dipelajari dengan bimbingan dari tim pelaksana.
Samsul Pahmi sebagai salah satu dosen yang terlibat dalam pelatihan tersebut, menekankan pentingnya penerapan kearifan lokal dan teknologi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar.
Selain memberikan pelatihan, Tim PKM juga menyerahkan 20 unit alat Virtual Reality DSD.
"Melalui pelatihan ini, kami berharap para guru dapat lebih kreatif dalam merancang bahan ajar yang relevan dengan kearifan lokal, sekaligus memanfaatkan teknologi seperti virtual reality untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik bagi siswa. Penggunaan teknologi ini tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga membantu siswa memahami materi dengan cara yang lebih kontekstual dan mendalam," ujar Samsul Pahmi.
Sementara itu, Marwan Gunawan selaku Ketua Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) Kecamatan Cisaat, menyampaikan apresiasinya atas pelatihan yang diberikan. "Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai pendidik. Dengan menggabungkan kearifan lokal dan teknologi seperti virtual reality, kami dapat menyajikan pembelajaran yang lebih kontekstual dan menarik bagi siswa. Hal ini tentunya akan membantu kami dalam mengembangkan metode pengajaran yang lebih inovatif dan efektif," ujar Marwan.
Dengan adanya pelatihan tersebut, diharapkan dapat membantu para guru dalam meningkatkan kualitas pengajaran matematika di sekolah dasar, sekaligus mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam proses pembelajaran sehari-hari. Pelatihan ini juga diharapkan membuka peluang baru dalam penggunaan teknologi modern seperti virtual reality dalam dunia pendidikan di tingkat dasar. Selain pelatihan, TIM PKM juga menyerahkan 20 unit alat Vurtual Reality DSD.
Editor: Iyan Sopyan