JAKARTA - Pada hari Rabu, 15 Maret 2023 telah diselenggarakan acara konferensi The 20th Civil Engineering National Summit (CENS) yang bertempat di Nareswara Hall Smesco SME Tower lt. 4, Jl. Gatot Subroto Kav. 94.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 orang yang terdiri dari masyarakat umum, akademisi, profesional, dan pemerintah yang turut aktif dalam berdiskusi mengenai permasalahan yang diangkat. Konferensi The 20th Civil Engineering National Summit (CENS) berlangsung sukses dengan pembahasan yang selalu menarik tiap sesinya sehingga meningkatkan keaktifan para peserta dalam bertanya dan berdiskusi dengan para profesional terkait.
Konferensi ini terbagi menjadi 3 sesi utama, yaitu keynote session, sesi 1, dan sesi 2. Keynote session pertama dibuka oleh Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadelaga selaku Head of Infrastructure Development Implementation Task Force PUPR yang membahas mengenai strategi pembangunan infrastruktur oleh PUPR dalam rangka mewujudkan smart city dengan mengambil contoh proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Kemudian keynote session dilanjutkan oleh Mr. Ming Zhang selaku Practice Manager for Urban, Disaster Risk Management, and Land sebagai Keynote Speaker yang membahas mengenai konsep dari Inclusive Urban Development.
Pada sesi 1 berfokus pada perwujudan inclusive city dari perspektif global dan potensi implementasinya di Indonesia yang dipaparkan oleh Djoko Djoko Prihanto selaku President of Singapore Institute of Planners dan perwakilan dari Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan oleh Bapak Ir. Edward Abdurrahman, M.Sc.
Sesi kedua sekaligus sesi penutup dari acara ini berfokus pada aspek dari perwujudan inclusive city, yaitu dari segi tata guna lahan, sistem transportasi, dan peran konstruksi didalamnya. Pembahasan ini disampaikan secara langsung oleh Dr. Phil. Hendricus Andy Simarmata, S.T, M.Si. selaku ketua Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia dan perwakilan dari komunitas DILANS oleh Bapak Farhan. Selanjutnya Ibu Deliani Siregar yang merupakan perwakilan dari ITDP dan Bapak Ir. Budi Utomo sebagai ketua LCII melengkapi diskusi tersebut.
Hasil dari seluruh rangkaian acara ini akan berbentuk authoritative report guide yang akan menjelaskan definisi urban equity pada infrastruktur, tantangan dan peluang yang muncul, serta rekomendasi metode yang dapat diterapkan. Output ini akan berisi beberapa poin yang terdiri dari masalah saat ini dalam pembangunan perkotaan dan beberapa solusi berdasarkan penelitian, wawancara dengan mitra pengetahuan eksternal, dan bahan sumber kompetisi yang telah diadakan.
Melalui acara ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat umum, akademisi, profesional, dan pemerintah tentang ketidakadilan infrastruktur perkotaan di DKI Jakarta, menekankan pendekatan infrastruktur terpadu yang mencakup solusi berkelanjutan, tangguh, mudah diakses, dan terjangkau untuk tantangan yang dihadapi oleh masyarakat miskin perkotaan dan rentan dalam layanan dan infrastruktur perkotaan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan melalui metode pembangunan kota inklusif yang aplikatif, serta menggali informasi mengenai kesiapan pemerintah atau pemangku kepentingan terkait dan kemungkinan tantangan yang dapat terjadi dalam pemenuhan upaya mewujudkan kota yang inklusif.
Editor: Red