Hajat di Buruan Daya Mahasiswa Sunda (DAMAS) Gelar Tarawangsa dan Wayang Golek

Nasional - Selasa, 15 Oktober 2024

241017224218-hajat.jpg

Foto : Asep Ruslan

Seni Tarawangsa dan Wayang Golek dalam Milangkala DAMAS ke-68 tahun, Senin malam (14/10/2024) di Sekretariat Jl. Lengkong Besar No. 67 Bandung (Foto: Asep Ruslan)

SINARPAGINEWS.COM, KOTA BANDUNG - Daya Mahasiswa Sunda (DAMAS) merayakan hari jadinya yang ke-68 tahun (14 Oktober 1956-14 Oktober 2024) dengan penuh kekeluargaan dan semangat kebersamaan dalam acara “Hajat di Buruan” bertempat di Sekretariat DAMAS Jl. Lengkong Besar No. 67 Kota Bandung, Senin malam (14/10/2024).

Acara Hajat di Buruan ini merupakan momen spesial bagi anggota DAMAS. Dimana dalam acara ini menampilkan kesenian Tarawangsa dan pagelaran Wayang Golek dalang Gilang Jaya Handika (DMS_2014) Grup Giri Medal Rahayu Bandung.

Sebagai seni musik tradisional, Tarawangsa tentu saja punya sejarah, fungsi, dan perkembangan. Dari yang semula digelar setahun sekali dalam upacara "Ngalaksa",  yaitu upacara adat yang dilakukan masyarakat Rancakalong, Kabupaten Sumedang, sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang berlimpah.

Tapi kini musik tarawangsa bisa dinikmati sesering mungkin tidak hanya dalam upacara ritual syukuran hasil bumi saja tapi di acara Milangkala DAMAS ke-68 tahun.

Sedangkan Wayang golek adalah seni pertunjukan tradisional dari Jawa Barat yang menggunakan boneka kayu sebagai tokohnya. Wayang golek merupakan bagian dari jati diri orang Sunda dan masih dilestarikan hingga kini.

Yudi Irawan (Ketua Umum DAMAS), Maman Rachman Wangsaatmadja, Nursalim (Ketua Umum KADAMAS) dan Tom Rusamsa dalam Milangkala DAMAS ke-68 tahun, Senin malam (14/10/2024) di Sekretariat Jl. Lengkong Besar No. 67 Bandung (Foto: Asep Ruslan)

Terkait maksud dan tujuan digelarnya Hajat di Buruan, Yudi Irawan (DMS-2014) selaku Ketua Umum Pengurus Pusat DAMAS, kepada media mengatakan.

“Maksud dan tujuan digelarnya Hajat di Buruan ini, selain memperingati Milangkala DAMAS ke-68 juga mengingatkan akan sejarah berdirinya DAMAS dan untuk mengenang jasa para pendiri DAMAS,” kata Yudi Irawan.

Yudi Irawan dan Asep Ruslan (DMS-1987), Presiden Paguyuban Asep Dunia dalam Milangkala DAMAS ke-68, Senin malam (14/10/2024)  di Sekretariat DAMAS Jl. Lengkong Besar No. 67 Bandung (Foto: Asep Ruslan)

Melihat kondisi dan situasi saat ini, dimana generasi muda banyak terkena imbas budaya Asing. Yudi menghimbau agar generasi muda tetap cinta Ngamumule budaya Sunda.

“Dengan adanya DAMAS atau organisasi Sunda lainnya, semoga generasi muda Sunda Ngamumule tetap cinta akan budaya Sunda, dapat mengangkat harkat darajat Ki Sunda pikeun kejembaraan Indonesia,” tuturnya.

Yudi berharap DAMAS tetap eksis dan terus berkarya untuk Indonesia dan Jawa Barat khususnya.

“Harapan ke depan dalam milangkala ke-68 ini, saya berharap DAMAS bisa ngigelkeun Zaman atau Ngigeulan Zaman,” ujarnya.

Ketua Umum KADAMAS Nursalim (tengah) dan Tokoh DAMAS lainnya dalam Milangkala DAMAS ke-68 tahun, Senin malam (14/10/2024) di Sekretariat Jl. Lengkong Besar No. 67 Bandung (Foto: Asep Ruslan)

Selanjutnya Nursalim atau yang akrab disapa Kang Salim selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Korps Alumni Daya Mahasiswa Sunda (KADAMAS) merasa bersyukur dan memberikan apresiasi untuk seluruh anggota DAMAS, terlebih untuk anggota DAMAS yang dapat meluangkan waktunya bisa hadir dalam acara Hajat di Buruan ini.

“Alhamdulillah setiap Milangkala DAMAS kita senantiasa mengadakan berbagai kegiatan, seperti saat ini dalam milangkala DAMAS ke-68 tahun. Saya berterima kasih kepada semua Akang/Ceuceu anggota DAMAS, terutama Akang/Ceuceu anggota DAMAS yang hadir di malam hari ini, walaupun sibuk tapi bisa meluangkan waktunya untuk bersilaturahmi dalam rangka tasyakur binikmat Milangkala DAMAS ke-68 tahun,” kata Kang Salim.

Menurut Kang Salim, DAMAS tetap ada dan eksis. Walaupun kondisi sekarang DAMAS selaku organisasi mahasiswa eksternal kampus, dari masa ke masa dan dari zaman ke zaman sangat berbeda kondisinya.

“Di era tahun 70-an, tahun 80-an, tahun 90-an dan tahun 2000-an dari masa ke masa dan dari zaman ke zaman selalu berbeda. Alhamdulillah DAMAS tetap eksis sampai sekarang, tapi kondisi kemahasiswaan, kondisi organisasi sangat berbeda sekali keadaannya dibandingkan DAMAS zaman dulu,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Kang Salim dalam kondisi sekarang, DAMAS harus bisa ngigeulkeun kondisi-kondisi yang dihadapi oleh mahasiswa. Supaya organisasi DAMAS yang merupakan organisasi Kader bisa tetap eksis dan bisa diperhitungkan.

"Selamat Hari Jadi DAMAS ke-68. Semoga DAMAS semakin sukses, selamanya konsisten dalam mengangkat harkat dan derajat budaya Sunda untuk kebesaran Indonesia. DAMAS Digjaya," tuturnya.

Tom Rusamsa, Wawan Sambas, Maman Rachman Wangsaatmadja, Asep Ruslan, Asep Ruslan,Wawan Birawan, Aang Sungkana dan Hery Hendaru dalam Milangkala DAMAS ke-68 tahun, Senin malam (14/10/2024) di Sekretariat DAMAS Jl. Lengkong Besar No. 67 Bandung (Foto: Asep Ruslan)

Di tempat yang sama Tom Rusamsa Damas angkatan 1968 selaku Dewan Pangaping KADAMAS, kepada media mengatakan.

“Alhamdulillah ari ini tanggal 14 Oktober 2024 di mana tanggal itu adalah tanggal DAMAS dilahirkan. Apakah DAMAS itu? DAMAS adalah organisasi mahasiswa ekstra kurikuler yang berbasis pada kebudayaan. Sejak tahun 1956 sampai sekarang, setiap tahun kita menyelenggarakan Mimitran atau masa penerimaan anggota baru,” ujar Tom Rusamsa.

“Pada malam ini DAMAS sengaja menampilkan kesenian Tarawangsa dan Wayang Golek sebagai warisan budaya Sunda yang harus kita lestarikan. Selamat Milangkala DAMAS ke-68 tahun. DAMAS Digjaya,” ujarnya.

Pada perayaan Milangkala DAMAS ke-68 tahun ini hadir tokoh-tokoh Sunda anggota DAMAS diantaranya: Maman Rachman Wangsaatmadja (Dewan Pangaping KADAMAS), Asep Ruslan (Presiden Paguyuban Asep Dunia), Dalang Gilang Jaya Handika, Rian Tarawangsa, Wawan Sambas, Hery Anta, Hery Hendaru, Bambang Tanoeatmadja, Wawan Birawan, Iya Gumbira, Erwin Agoes Tavip, Aang Sungkana, Afif Rancage, Enas Ismail, Pengurus DAMAS, Pengurus KADAMAS dan tokoh Sunda lainnya.

Perayaan Milangkala DAMAS ke-68 ini walaupun diselenggarakan dengan sederhana tapi meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh anggota, tamu yang hadir dan masyarakat sekitar.

Enas Ismail, Asep Ruslan, Afif Rancage dan Rian Tarawangsa dalam Milangkala DAMAS ke-68 tahun, Senin malam (14/10/2024) di Sekretariat DAMAS Jl. Lengkong Besar No. 67 Bandung (Foto: Asep Ruslan)

Semangat kebersamaan dan rasa syukur yang ditunjukkan dalam acara Hajat di Buruan mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat di DAMAS, mereka duduk di depan Sekretariat DAMAS. Ada yang di kursi dan sebagian besar bersila di atas tikar sambil menikmati hidangan yang disediakan panitia berbaur dengan masyarakat sekitar.

Tidak banyak organisasi yang bisa bertahan selama 68 tahun, apalagi seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan semakin gencarnya budaya asing yang masuk ke Indonesia khususnya di Jawa Barat. 

DAMAS semoga menjadi contoh inspiratif bagi organisasi kemahasiswaan lainnya di Indonesia khususnya di Jawa Barat.

Selamat Milangkala DAMAS ke-68. Semoga DAMAS semakin sukses, selamanya konsisten dalam mengangkat harkat dan derajat budaya Sunda untuk kebesaran Indonesia dan dunia. DAMAS Digjaya.

Penulis/Pewarta: Asep Ruslan
Editor: Asep Ruslan
© sinarpaginews.com 2024