DPR Minta Pemerintahan Baru Fokuskan Pembangunan Pada Penguatan Pendidikan dan SDM

Nasional - Senin, 21 Oktober 2024

241021193617-dpr-m.jpg

Foto : Dok Humas

SINARPAGINEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Dr Abdul Fikri Faqih meminta pemerintahan baru fokus pada penguatan sumber daya manusia (SDM), salah satunya adalah pendidikan karakter.

“Kami ucapkan selamat atas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka mengemban amanah baru sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, mudah-mudahan Indonesia semakin maju dan masyarakat semakin makmur dan sejahtera,”kata pria yang akrab disapa Fikri ini, dalam keterangannya, Minggu (20/10/2024) usai pelantikan Prabowo-Gibran di Gedung MPR RI, Senayan.

Lebih lanjut, Fikri mengatakan usai dilantik, banyak harapan kepada Pundak Prabowo-Gibran untuk menyelesaikan segenap persoalan bangsa ini.

“Salah satunya adalah SDM, kemudian banyak aset negara yang tidak bisa sepenuhnya dikelola, mudah-mudahan ada titik mulai menyelesaikan problematika bangsa ini,”jelasnya.

Fikri lantas menyampaikan sejumlah persoalan, khususnya di dunia pendidikan yang menjadi salah satu pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Prabowo-Gibran.

“Kemarin, Sabtu (19/10/2024) kami menjadi narasumber seminar pendidikan di Kota Tegal, dan saya sampaikan kepada stakeholder dan insan pendidikan yang hadir, bahwa salah satu yang penting untuk menjadi prioritas adalah fokus pembangunan pada penguatan SDM kita, menyongsong Indonesia Emas 2045,”ujarnya.

Menurut Fikri, SDM adalah modal paling baik untuk pembangunan negara. Sehingga diharapkan kesadaran para pemimpin untuk fokus dalam pembangunan SDM.

“Modal paling berarti adalah SDM, _the most valuable capital is invested in human being._ sehingga kesadaran untuk mengingat pentingnya SDM ini semoga melekat kepada para pemimpin kita, baik Presiden dan juga kepala daerah,”ujar legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah IX ini.

Dan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam penguatan SDM, kata Fikri, adalah pendidikan. 

“Pendidikan di Era V.U.C.A, kita memiliki tantangan, yakni _votality_ (perubahan cepat tak terduga), _uncertainty_ (ketidakpastian), _complexity_ (kerumitan/keruwetan), dan _ambiguity_ (kebimbangan),”jelasnya.

Atas kondisi V.U.C.A. itu, Fikri mengingatkan perlu langkah sistematis bagi guru dan stakeholder pendidikan dengan melakukan pendekatan _vision_ (visi yang jelas), _understanding_ (pemahaman yang baik), _clarity_ (tercipta kejelasan/tidak reaktif), dan _agility_ (Keluwesan/Kearifan.

Pada sisi yang lebih tinggi, imbuh Fikri, perlu campur tangan Pemerintah dengan lebih baik lagi di Pemerintahan baru yang dikomandani oleh Prabowo-Gibran ini. 

Salah satunya adalah memastikan anggaran pendidikan adalah 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).

Fikri lantas menjabarkan anggaran pendidikan tahun 2024 dari total Rp 665, 02 triliun, yang untuk Kemendikbudristek sebesar Rp 88,99 triliun, kemudian sisanya dibagi dengan berbagai sektor, termasuk Kemenag, transfer ke daerah dan dana desa, Kementerian dan atau Lembaga lainnya. 

Apalagi kabarnya, ujarnya lagi, Kemendikbudristek akan dipecah menjadi tiga, yakni Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi dan Kementerian Kebudayaan.

Dengan kondisi, Fikri menilai terkait kebijakan anggaran sektor pendidikan tentu harus lebih detail lagi, misalnya terkait riset pendidikan dan juga pengabdian masyarakat di bidang pendidikan ditingkatkan lagi.

“Anggaran pendidikan di tiga Kementerian yang mengampu pendidikan dipastikan mencukupi dan meringankan beban peserta didik. Sehingga anggaran yang tidak relevan dengan pendidikan selayaknya tidak diambil dari alokasi anggaran pendidikan yang 20% dari APBN itu,”pungkasnya.(Hid/rls).

Penulis/Pewarta: Red
Editor: A.Wahidin
© sinarpaginews.com 2024