UANG DIGITAL: Serasa Tidak Punya Uang

UANG DIGITAL: Serasa Tidak Punya Uang

SINARPAGINEWS.COM, TEGAL - Di era digital ini, revolusi finansial telah mengubah cara kita memandang dan menggunakan uang. Uang kertas dan logam yang biasa kita pegang sehari-hari kini semakin tergantikan oleh bentuk digitalnya. Digitalisasi uang membawa sejumlah perubahan dalam kehidupan sehari-hari, dari cara kita berbelanja hingga pola pengelolaan keuangan pribadi. Namun, di balik kemudahan dan inovasi, muncul pula perasaan aneh: serasa tidak punya uang meski kita sebenarnya kaya raya dalam bentuk digital. Perubahan signifikan dalam dunia keuangan dimulai dengan munculnya teknologi blockchain dan cryptocurrency. Bitcoin, sebagai mata uang kripto paling terkenal, menjadi pelopor dalam mengguncang fondasi sistem keuangan tradisional. Bukan hanya cryptocurrency, tetapi juga metode pembayaran digital seperti e-wallet dan kartu kredit semakin mendominasi transaksi sehari-hari.

Dalam menggunakan uang digital, banyak orang mengalami kesenjangan psikologis yang menarik. Sebagai contoh, ketika melihat saldo rekening digital, seseorang mungkin merasa lebih kurang berarti dibandingkan ketika menyentuh dan melihat uang tunai secara fisik. Walaupun secara 100% saya yakin kita tidak akan mungkin bisa meninggalkan uang tunai secara fisik untuk dibawa kemana-mana. Terang saja kita sebagai orang Indonesia yang biasanya mengantongi uang receh pecahan 2.000 atau 10.000 akan risih bila tidak mengantongi uang fisik di celana, karena kita juga masih terlibat hal-hal seperti membeli makanan di pinggir jalan, memberi sedekah, bayar parkir dan lainnya. Melihat saldo digital di layar mungkin tidak memberikan sensasi fisik yang sama seperti memegang uang tunai. Meskipun jumlah uangnya sama, tetapi perasaan pemiliknya bisa berbeda. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan psikologis di mana seseorang mungkin merasa kurang terhubung secara emosional dengan uangnya.

Penggunaan uang digital dapat membuat seseorang lebih cenderung mengabaikan besarnya pengeluaran atau pembelian karena tidak melibatkan pertukaran fisik. Tanpa perasaan langsung memegang uang, orang mungkin kurang memperhatikan seberapa banyak yang telah mereka belanjakan. Generasi yang lebih tua mungkin mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan peralihan ke uang digital karena mereka terbiasa dengan transaksi tunai. Hal ini dapat menciptakan perasaan ketidaknyamanan atau ketidakpastian terhadap teknologi finansial baru.

Penting untuk diingat bahwa dampak-dampak ini tidak selalu negatif, dan banyak orang merasa nyaman dengan uang digital karena memberikan kepraktisan dan efisiensi. Namun, seharusnya kesadaran akan dampak psikologis tersebut dapat membantu individu untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka dalam era digital ini. Kita pun wajib memiliki saldo di e-wallet dan lainnya karena sangat jelas pembayaran transaksi jauh lebih praktis. Meskipun uang digital dapat menawarkan kemudahan dalam beberapa aspek, ada juga kekhawatiran terkait dengan keamanan finansial. Rasa khawatir terhadap kehilangan HP dan akses ke akun atau potensi pencurian identitas dapat mempengaruhi ketenangan pikiran individu. Bayangkan saja apabila HP kita di retas atau hilang, tentunya akan beresiko semua saldo kita juga turut menghilang. Selain itu pergeseran ke uang digital juga dapat menciptakan ketergantungan yang lebih besar pada teknologi. Ketika terjadi masalah dengan sistem atau jaringan, hal ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketidaknyamanan saat melakukan transaksi.

Namun sisi baiknya adalah uang digital terhubung ke berbagai platform dan sistem dalam ekosistem finansial digital seperti rekening bank digital atau aplikasi perbankan online. Pengguna dapat melakukan transaksi, mentransfer uang, dan mengakses layanan perbankan lainnya melalui platform ini. E-wallet atau dompet digital adalah aplikasi atau platform yang memungkinkan pengguna menyimpan uang digital, melakukan pembayaran, dan bahkan mengakses layanan keuangan tambahan seperti investasi atau pinjaman. Uang digital juga dapat terhubung dengan platform investasi digital, seperti aplikasi saham atau platform trading cryptocurrency. Ini memungkinkan pengguna untuk berinvestasi dalam instrumen keuangan digital. Beberapa platform memungkinkan pertukaran uang digital secara langsung antara pengguna, yang dikenal sebagai pasar peer-to-peer. Ini dapat mencakup transfer uang atau pembelian barang dan jasa. Semua koneksi ini menciptakan ekosistem yang kompleks dan terintegrasi di mana uang digital dapat mengalir dengan cepat dan efisien. Namun, penting juga untuk memahami risiko dan keamanan yang terkait dengan setiap platform atau sistem dalam ekosistem uang digital ini.

Kesimpulannya, uang digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita berinteraksi dengan keuangan. Transformasi ini mencakup pergeseran dari uang tunai fisik ke bentuk digital yang terhubung dengan berbagai platform dan teknologi. Jadi, silahkan beradaptasi.(***).

PENULIS: Bei Harira Irawan, MM, M.Kom

Dosen Bisnis Digital FEB UPS Tegal

Editor: A.Wahidin

Bagikan melalui:

Komentar