SINARPAGINEWS.COM, SUMBA BARAT NTT - Program Klaster Mandiri di bawah naungan Sekolah Literasi Indonesia Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (SLI LPI DD) melaksanakan peresmian Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Umma Moripa di Dusun Katewel, Desa Letekonda, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
Peresmian TBM ini bertujuan mengedukasi masyarakat bahwa selain sebagai tempat belajar dan berbagi ilmu pengetahuan, TBM Umma Moripa adalah aset milik bersama dan sepatutnya menjadi tanggung jawab semua pihak.
Selain itu rangkaian peresmian TBM juga meliputi serah terima lahan TBM oleh pemerintah desa kepada pengurus TBM yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan, serta pelantikan pengurus TBM.
Kegiatan ini dihadiri 100 peserta meliputi sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya yang diwakilkan oleh Cristofel Horo, Asisten Satu Sumba Barat Daya; M. Shirli Gumilang Manajer SLI LPI DD; Rikhardus Kondo, Kepala Dinas Pendidikan; Mikael Lende Dake, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, pemerintah Desa Letekonda, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pendidikan, Ketua PGRI Kecamatan Loura, kepala sekolah dampingan SLI DD dan masyarakat Katewel.
Cristofel Horo dalam sambutannya mengungkapkan, kehadiran TBM dapat mendukung aktivitas literasi di Desa Letekonda untuk mencerdeskan seluruh masyarakat. “Pemerintah sangat mendukung niat baik dari mitra kami Dompet Dhuafa yang sudah memberikan dampingan kepada masyarakat di Desa Letekonda melalui pembangunan TBM ini,” ucap Cristofel Horo.
Rikhardus Kondo, Kapala Dinas Pendidikan juga menyampaikan dukungannya terhadap program Klaster Mandiri SLI DD yang menjadikan Desa Letekonda sebagai wilayah penerima manfaat. “Saya berharap semoga kehadiran TBM Umma Moripa bukan hanya menjadi wadah belajar bagi anak-anak saja namun juga untuk semua kalangan termasuk orang tua dan masyarakat umum, karena bicara masalah pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah saja tapi termasuk orang tua juga, semakin banyak yang peduli maka semakin bisa diatasi,” ujar Rikardus Kondo dalam sambutannya.
Mikael Lende Dake, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip juga berharap agar dengan adanya program pendampingan Program Klaster Mandiri ini menjadikan semua masyarakat sadar bahwa aktivitas literasi dan numerasi sangat penting dalam meningkatkan standar kualitas masyarakat.
Situasi peresmian TBM Umma Moripa yang berkonsep outdoor ini tetap berjalan hikmat walaupun diwarnai rintik hujan namun tidak menghambat setiap prosesnya. Setelah itu rangkaian acara tetap berlangsung, seperti penyerahan lahan oleh Kepala Desa kepada Ketua TBM Umma Moripa, lalu pemotongan pita sekaligus peresmian dan pelantikan pengurus TBM Umma Moripa, penayangan video proses pembangunan TBM dan pemaparan program yang disampaikan oleh pengurus TBM Umma Moripa.
Menurut M.Shirli Gumilang, Manajer SLI DD, TBM Umma Moripa yang artinya “Rumah Kehidupan” nantinya diharapkan menjadi rumah bagi siapapun dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Dusun Katewel melalui kegiatan literasi. Ia juga meminta dukungan penuh kepada pemerintah Desa dan pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya agar TBM Umma Moripa bisa menjadi ruang kolaborasi dengan semua pihak.
“Saya berharap dengan adanya TBM Umma Moripa, dapat mengatasi rendahnya minat baca pada anak di Sumba Barat Daya sehingga kedepan menjadi lebih baik lagi. Saya juga berharap program ini tidak hanya berhenti sampai tiga tahun saja namun bisa lebih panjang lagi dan tentu butuh dukungan semuanya termasuk dari pemerintah Desa dan pemerintah Kabupaten,” kata Shirli.
Editor: Red