Ketua Paksi, Extrass Fajar Febriansyah : Save Sukabumi Utara

Ketua Paksi, Extrass Fajar Febriansyah : Save Sukabumi Utara Dok SPN

SINARPAGINEWS.COM, SUKABUMI – Para sepuh, Pinesepuh di Sukabumi cerita asal kata Sukabumi terdiri dari dua kata, Suka–Bumi. Sebagian lagi mengatakan, kata tersebut berasal dari Kata Suka Bumen-bumen. Yang berarti menetap, hal itu pemaham nya berasal dari kawasan yang memiliki kesejukan. Jika kawasan yang sejuk itu, sangat diminati untuk tempat menetap atau hanya untuk beristirahat.

Kota Sukabumi yang berada di kaki Gunung Gede sebelah utara dan bagian selatan nya Sungai Cimandiri, berawal dari dusun kecil bernama ‘Goenung Parang’. Berkembang menjadi beberapa desa. Diantaranya, Desa Cikole atau Parungseah. Pada 1 April 1914, oleh Pemerintah Hindia Belanda didirikan menjadi Kota Sukabumi dengan status kota praja.

Sejalan dengan perkembangan jaman. Kota Sukabumi saat ini, kota yang padat penduduk nya. Bahkan setiap harinya, jalan yang ada pun semakin sempit untuk digunakan kendaraan roda empat. Hal ini lah yang menjadi perhatian dan ke prihatinan para pencinta lingkungan hidup di Kota maupun Kabupaten Sukabumi.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi, berinisiatif membangun jalan Jalur Lingkar Utara Sukabumi, dari Kecamatan Kadudampit (Cinumpang) hingga Kecamatan Sukalarang. Jalan itu membentang kurang lebih 28 Km menghubungkan Kecamatan Kadudampit – Kecamatan Sukabumi – Kecamatan  Sukaraja – Kecamatan Sukalarang.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi sangat beralasan membangun jalan lintas di wilayah Sukabumi Utara. Hal ini jelas melihat perkembangan lalu lintas yang sangat padat. Jarak empat kecamatan itu bila melintasi Kota Sukabumi bisa di tempuh ber jam-jam. Selain ada jalur selatan, adapula jalur utara. Hingga suatu saat nanti pengguna lalulintas bisa memilih, jalur selatan Kota Sukabumi maupun Jalur Utara Sukabumi yang indah dan sejuk dengan nuansa alam kaki Gunung Gede.

Terlepas dari kesiapan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, keprihatinan bagi masyarakat tentu tidak bisa dipungkiri. Jika melihat kondisi alam dari ke dua wilayah saudara kembar tersebut. Apa jadinya bila pemeliharaan lingkungan kurang mendapat perhatian baik dari Pemerintah Kota maupun Kabupaten Sukabumi.

Kehidupan Kota Sukabumi tidak terlepas dari keberadaan wilayah Kabupaten Sukabumi. satu contoh, keberadaan suplai air bersih untuk masyarakat. Air dari PDAM Kota Sukabumi berasal dari Kabupaten Sukabumi.

Tidak hanya itu, kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari pun tidak terlepas dari suplai hasil pertanian masyarakat Kabupaten Sukabumi. Dari hal itulah, sekalipun memiliki pemerintahan yang berbeda, Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi, diantara kehidupan kemasyarakatan yang saling membutuhkan.

Diungkapkan Ketua Paksi Extrass Fajar Febriansyah, Paksi Extrass, sekelompok Pencinta Alam yang lahir di Sukabumi pada 28 Mei 1970 menginisiasi, mengajak berbagai kalangan masyarakat pencinta lingkungan, menggagas Save Sukabumi Utara. Kenapa Sukabumi utara….? jawab nya singkat saja, kata Jay (Sapaan Akrab Fajar). Seperti pepatah mesir kuno. Mesir adalah hadiah Sungai Nil. Begitupun Sukabumi. Hadiah dari Sukabumi Utara.

Bila tidak dikatakan itu, (Hadiah dari Sukabumi Utara), menurut Jay, Sukabumi masa yang akan datang akan hancur. Sejatinya sumber kehidupan itu tidak terlepas dari keberadaan air. Air merupakan sumber kehidupan.

Untuk itulah Paksi Extrass memiliki gagasan Save Sukabumi Utara. Jay pun mengungkapkan bahwa gagasan nya itu berasal dari seniornya Iwan Fiti (Ridwan Roeslan). Dia lah yang menggagas Save Sukabumi Utara, dari kepunahan. Meminimalisir resiko bencana. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang resiko bencana.

Sabtu, 27 Mei 2023 lalu, sehari menjelang HUT Paksi Extrass ke 53 tahun pada 28 Mei 2023. Paksi Extrass di dukung berbagai elemen masyarakat yang tergabung di berbagai organisasi Pencinta Alam di Sukabumi, melakukan penanaman pohon dan bersih-bersih lingkungan di sepanjang wilayah Sukabumi Utara. Menurut Iwan Fiti, hal ini adalah cikal bakal pergerakan yang dilakukan untuk gagasannya Save Sukabumi Utara.

Tidak hanya itu, menurut Iwan, kedepan akan mengajak berbagai elemen masyarakat lainnya. Dalam hal ini, tidak menutup kemungkinan bekerjasama dengan Perusahaan-perusahaan yang berada di Sukabumi. Semoga saja para perusahaan yang ada itu memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan, sama halnya dengan para aktifis lingkungan hidup di  Sukabumi.

“Jelas hal ini murni untuk kepentingan bersama. Kepentingan memelihara Sukabumi agar terhindar dari kehancuran. Jika Masyarakat berbagai elemen memiliki kepedulian terhadap kehidupan anak cucu kita, “kata Iwan Fiti Mengakhiri.

Sambutan yang menggembirakan datang dari S.3. (Serdadu Sadulur Sukabumi) “Anggota kami terdiri dari TNI  Trimatra AD, AL, AU asal Sukabumi yang masih bertugas (TNI Aktif) di seluruh wilayah NKRI, ada 2000 anggota, “kata ketua S.3 Mayor Arm Nanda.

Nanda mengatakan, sangat mendukung gagasan Paksi Extrass ini, sesuai dengan tujuan dari langkah yang dilakukan S3 saat ini.

“Kedepan, S3 akan mendampingi gagasan Paksi Extrass, turut memelihara wilayah Sukabumi Utara. Tak kurang dari 2000 pasukan TNI aktif tergabung dengan S3, kita kerahkan untuk membantu langkah nyata yang dilakukan Paksi Extrass, “katanya mengakhiri.

Editor: Iyan Sopyan

Bagikan melalui:

Komentar