SINARPAGINEWS.COM, KAB. SUKABUMI - Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami menyampaikan berbagai potensi energi di wilayah Kabupaten Sukabumi kepada tim pelaksana riset dari Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (PSE UGM) di Pendopo. Apalagi kehadiran tim pelaksana riset dari PSE UGM ini bertujuan menyusun kajian penyediaan kerangka kebijakan untuk mendukung program Just Energy Transition Partnership(JETP).
Menurut H. Marwan, Kabupaten Sukabumi yang memiliki tagline gunung, rimba, laut, pantai, sungai, dan seni-budaya (Gurilapss) ini, banyak potensi energi. Hal itu seperti panas bumi yang berada di sekitar Kecamatan Kabandungan dan Cisolok. Air di Warungkiara, angin di Ciemas, hingga gelombang air laut.
"Dengan daerah luas dan alam yang luar biasa, kita memiliki banyak potensi energi," ujarnya.
Meskipun, baru beberapa potensi energi yang dimanfaatkan. Sementara sejumlah potensi lainnya masih proses pengkajian.
"Panas bumi di Kabandungan dan air di Warungkiara sudah dimanfaatkan, sebagian ada yang masih proses pengkajian ataupun pemanfatan," ucapnya.
Selain itu, masih banyak potensi energi lain yang dapat dimanfatkaan seperti etanol, biogas, hingga tenaga surya. Berbagai potensi yang ada itu, pada akhirnya untuk mengganti sumber energi yang tidak ramah lingkungan.
"Di kita ada PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang menggunakan batubara. Ke depan, penggunaan batubara harus dihilangkan. Sedari sekarang, sudah mengurangi dengan memanfaatkan bahan lain yang lebih ramah lingkungan," ungkapnya.
Bahkan PLTU di Kabupaten Sukabumi sendiri, sekitar 10-20 persen telah mengurangi batubara. Hal itu digantikan dengan briket yang berasal dari limbah kayu hingga sekam padi.
"Pasokan briket ke PLTU tersebut, melibatkan masyarakat sekitar melalui UMKM ataupun yang lainnya," terangnya.
Maka dari itu, H. Marwan bersyukur hadirnya tim PSE UGM ke Kabupaten Sukabumi. Dirinya berharap, hasil kajiannya di Sukabumi bisa menjadi gambaran dan masukan agar wilayahnya lebih baik lagi.
"Semoga hasil dari kajian dari UGM ini, bisa menjadi catatan bagi kebijakan kami ke depannya," harapnya.
Ketua Tim Pelaksana Riset PSE UGM Cinintya Audori Fathin mengatakan, dirinya akan melakukan kajian dari sisi energi baru terbarukan. Dirinya bersama tim, berencana akan melaksanakan studi lapangan di radius 20KM dari Palabuhanratu.
"Output dari riset ini, berupa kajian yang sistematis dari berbagai aspek. Hal itu dimulai dari aspek sosial, hukum, ekonomi, dan teknis mengenai bagaimana transisi baru terbarukan dapat diimplementasikan secara baik. Termasuk berdampak positif bagi daerah dan masyarakat sekitar," pungkasnya.
Editor: Iyan Sopyan