SINARPAGINEWS.COM GARUT – Kebijakan hilirisasi pertanian yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto terus menuai dukungan dari berbagai pihak. Dede Kusdinar, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Gerindra, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap program unggulan tersebut atas kunjungan kerja Ir. Nandang Sudrajat, Tenaga Ahli Kementerian Pertanian RI, ke Kelompok Tani Hutan (KTH) Karya Mekar Lestari di Desa Karya Mekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, pada 20 September 2025.
KTH Karya Mekar Lestari sendiri telah memperoleh SK Perhutanan Sosial dengan skema Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK) yang memberikan hak kelola selama 35 tahun dari kementerian kehutanan RI. Program ini dinilai sejalan dengan visi besar pemerintahan Presiden Prabowo dalam membangun kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Presiden Prabowo menunjukkan komitmen nyata dalam memajukan sektor pertanian melalui hilirisasi. Kebijakan ini bukan hanya membuka peluang ekonomi baru, tetapi juga mengangkat harkat petani agar tidak lagi bergantung pada penjualan bahan mentah,” ujar Dede Kusdinar.
Dalam kegiatan yang dihadiri DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Garut pimpinan H. Mamat Acek, unsur Muspika Kecamatan Pasirwangi, perwakilan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Jawa Barat, serta Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Ir. Nandang Sudrajat memaparkan potensi besar kopi Garut sebagai komoditas unggulan yang siap menjadi pemasok kopi nasional.
“Garut adalah contoh daerah yang siap menjadi model hilirisasi. Dengan dukungan program Presiden Prabowo, hilirisasi kopi bukan sekadar wacana, tapi peluang nyata bagi petani,” tambah Dede.
Hilirisasi Pertanian ala Presiden Prabowo: Uplift Ekonomi Desa
Program hilirisasi yang kini menjadi prioritas Kementan RI memiliki beberapa pilar penting:
Meningkatkan Nilai Tambah Produk: Hasil pertanian tidak lagi dijual mentah, melainkan diolah menjadi produk setengah jadi atau jadi dengan harga yang lebih tinggi.
Mencetak Lapangan Kerja Baru: Pembangunan pabrik pengolahan di daerah produksi menyerap tenaga kerja lokal dan menekan urbanisasi.
Memperkuat Ketahanan Pangan: Hilirisasi memastikan ketersediaan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan impor.
Mendorong Ekonomi Daerah: Industri berbasis pertanian akan menggerakkan perekonomian pedesaan secara berkelanjutan.
Kementerian Pertanian menyiapkan anggaran triliunan rupiah untuk memperkuat ekosistem hilirisasi, mulai dari peremajaan tanaman, pembangunan pabrik pengolahan, hingga kolaborasi dengan universitas, pelaku usaha, dan pemerintah daerah.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Camat Pasirwangi Bambang, jajaran Polsek Pasirwangi, Danramil Pasirwangi, serta kepala desa dari Desa Sarimukti dan Desa Karya Mekar. Dukungan lintas sektor ini menjadi sinyal positif bagi percepatan realisasi Perhutanan Sosial KHDPK dan pengembangan kopi Garut.
Dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto melalui program hilirisasi, Garut diproyeksikan menjadi sentra kopi nasional sekaligus contoh sukses pembangunan pertanian modern yang berdaya saing, mandiri, dan menyejahterakan petani.(*)