Bappeda Kota Sukabumi Menggelar Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD 2025-2030

Pemerintahan14 Dilihat

SINARPAGINEWS.COM, KOTA SUKABUMI – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi menggelar Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Ranwal RPJMD) Kota Sukabumi Tahun 2025-2030.

Kegiatan ini berlangsung pada 18 Maret 2025 di Gedung Pusat Kajian Islam (PUKIS) Kota Sukabumi, dan dibuka secara resmi oleh Walikota Sukabumi, Ayep Zaki.

Ayep menyampaikan, bahwa Forum Konsultasi Publik ini merupakan langkah strategis untuk menghimpun aspirasi dan masukan dari berbagai elemen masyarakat. Tujuannya adalah tersusunnya dokumen RPJMD yang partisipatif, transparan, dan akuntabel sebagai pedoman pembangunan 5 (lima) tahun ke depan.

“Penyusunan RPJMD bukan hanya tugas pemerintah, tetapi memerlukan keterlibatan aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Masukan dari forum ini sangat penting agar arah pembangunan Kota Sukabumi sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat,” kata Ayep.

Ketika diwawancarai awak media, ia menuturkan bahwa yang paling strategis yang harus dikerjakan oleh Pemerintah Kota Sukabumi adalah memperkuat kondisi fiskal, untuk membiayai berbagai program pembangunan.

Forum yang dihadiri oleh unsur perangkat daerah, perwakilan masyarakat, akademisi serta dunia usaha ini menjadi wadah diskusi dan konsultasi. Berbagai usulan dan gagasan dikemukakan mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur hingga perekonomian.

Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan dalam laporannya menegaskan, bahwa forum ini merupakan bagian dari tahapan penyusunan RPJMD sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Proses ini memastikan adanya sinergi antara visi dan misi kepala daerah dengan kebutuhan masyarakat Kota Sukabumi.

Diharapkan hasil dari Forum Konsultasi Publik ini dapat memperkuat penyusunan Ranwal RPJMD, sehingga mampu menjawab tantangan pembangunan dan mewujudkan visi Kota Sukabumi yang lebih Inovatif, Mandiri, Agamis, Nasionalis,” pungkasnya. (Deni Silalahi)