SINARPAGINEWS.COM, BELANDA – Dilansir dari laman parstoday (4/3/25), menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp di jejaring sosial X pada Minggu malam, 2 Maret menulis,”Saya menyampaikan kekhawatiran kepada otoritas Israel tentang berita bahwa mereka telah menghentikan bantuan kemanusiaan ke Gaza”.
Vladkamp menambahkan dukungan sepenuhnya terhadap pembebasan segera semua tahanan yang tersisa dan bantuan kemanusiaan tidak boleh digunakan sebagai alat tawar-menawar.
Menteri Luar Negeri Belanda menekankan,”Belanda menghimbau semua pihak untuk sepenuhnya melaksanakan perjanjian gencatan senjata dan menekankan pentingnya penerapan hukum humaniter internasional”.
Kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, 2 Maret, bahwa masuknya semua barang dan bantuan ke Jalur Gaza telah dilarang sejak pagi hari tanggal 2 Maret 2025.
Pernyataan itu berlanjut,”Keputusan ini dibuat setelah berakhirnya fase pertama perjanjian dan penentangan gerakan Hamas terhadap rencana Steve Witkoff, utusan AS Urusan Timur Tengah (Asia Barat), untuk melanjutkan negosiasi”.
Rezim Zionis dengan dukungan Amerika Serikat melancarkan perang yang menghancurkan terhadap penduduk Jalur Gaza dari 7 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025, tetapi tidak mencapai tujuannya untuk menghancurkan gerakan Hamas dan mengembalikan tahanan Israel melalui perang. Akhirnya, Israel terpaksa menyetujui gencatan senjata dengan gerakan Hamas.(PH)
Tags