Hari Anak Internasional dan Hari-Hari Menyedihkan Anak-Anak di Gaza dan Lebanon

Dunia111 Dilihat

SINARPAGINEWS.COM,GAZA – Hari Anak Internasional dirayakan ketika pembunuhan anak-anak di Gaza dan Lebanon oleh rezim Zionis terus berlanjut. Sebuah isu yang juga menimbulkan kekhawatiran UNICEF.

James Elder, Juru Bicara UNICEF (Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengatakan dalam pidatonya yang ditujukan kepada dunia, Pembunuhan anak-anak di Gaza dan Lebanon telah menjadi hal yang normal, dan normalisasi ini berbahaya.

Elder mengumumkan, Selama dua bulan terakhir, lebih dari 200 anak-anak telah terbunuh dan 1,100 anak-anak terluka di Lebanon, sementara tampaknya pola yang mengkhawatirkan telah tercipta dalam pembunuhan anak-anak yang disebut normalisasi.

Sejak awal perang Gaza, lebih dari 15.000 anak-anak Palestina telah gugur syahid dan ribuan lainnya terluka.

Banyak anak-anak di berbagai wilayah Gaza juga berisiko meninggal akibat kelaparan.Menurut statistik yang dipublikasikan, hampir 4.000 anak-anak Palestina telah meninggal karena kelaparan, dan tak terhitung banyaknya anak-anak yang berada dalam risiko karena kelaparan, penyakit, pengungsian, dan kurangnya kebutuhan dasar.

PBB mengatakan bahwa serangan Zionis Israel telah mengubah Gaza menjadi “kuburan” anak-anak di tahun yang dilanda perang, sementara tampaknya kematian anak-anak Gaza tidak lagi memengaruhi opini publik, dan bahkan berulang kali publikasi gambar anak-anak ini di media-media adalah penyebab umum anggapan bahwa hal ini adalah yang sudah biasa.

Pembunuhan anak-anak Palestina sementara Konvensi Hak Anak yang juga ditandatangani Israel, secara resmi dan tegas telah menekankan soal hak hidup yang melekat pada anak, dan dalam salah satu pasalnya telah ditekankan untuk mencegah kekerasan dan akses terhadap fasilitas hidup dasar bagi anak.

Namun, bukan saja konvensi ini tidak dipatuhi dalam perang Gaza, tapi diamnya komunitas internasional dan lembaga hak asasi manusia terhadap kejahatan rezim pendudukan Israel menyebabkan berlanjutnya pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak Palestina oleh rezim Zionis.

Esmaeil Baghaei Hamaneh, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran menulis di jejaring sosial X bersamaan dengan Hari Anak Internasional, Tanggal 19 November, Hari Anak Internasional adalah pengingat akan hak semua anak untuk hidup damai dan akan. Terlepas dari semua hukum internasional, anak-anak Gaza dan Lebanon bukan hanya tewas dalam perang di Gaza, tetapi bahkan mereka yang masih hidup hidup dalam teror perang, menjadi tuna wisma dan tanpa obat-obatan dan kesehatan.

Refleksi kesaksian anak-anak dan kondisi kehidupan ribuan anak di Gaza di berbagai media belum mampu memobilisasi banyak negara melawan kekejaman dan penindasan yang dilakukan terhadap anak-anak tersebut, bahkan negara-negara Barat terus mendukung Israel.

Anas Al-Sharif, jurnalis Palestina merekam gambar anak-anak yang meninggal karena kelaparan di Al-Tafa, sebelah timur Gaza.

Beberapa waktu lalu, ketika menggambarkan situasi sekolah yang dibom Israel, dia menulis di jejaring sosial X, Ketika saya sampai di tempat pembantaian, ekspresi saya berhenti dan saya kehilangan kekuatan dan kemampuan berbicara. Saya lelah dan kesakitan karena banyaknya bagian tubuh dan darah yang saya lihat hari ini.Surat kabar The Guardian Inggris juga menulis dalam konteks ini, Mereka telah menerima laporan dari dokter di Gaza yang menunjukkan bahwa, bertentangan dengan klaim tentara Zionis, penembak jitu dan drone rezim ini menargetkan anak-anak “secara langsung”.

Tanggal 19 Oktober adalah Hari Anak Internasional dan kini diperingati di seluruh dunia, sementara anak-anak Gaza bukan hanya tidak mendapat bagian dalam perayaan tersebut, tapi bahkan penderitaan mereka tampaknya dianggap normal bagi banyak media barat, suatu hal yang mengkhawatirkan para pejabat UNICEF.

Faktanya, pembunuhan dan penyiksaan anak-anak Palestina yang tidak bersalah telah menimbulkan luka mendalam pada hati nurani umat manusia. Sudah saatnya komunitas internasional mengakhiri pelaku kejahatan keji terhadap anak-anak Palestina.(sl)