SINARPAGINEWS.COM, – Prof. Dr. Hasjim Djalal, M.A, diplomat senior Indonesia dan begawan hukum laut inte
Jakarta, Indonesia – Prof. Dr. Hasjim Djalal, M.A, diplomat senior Indonesia dan begawan hukum laut internasional telah berpulang pada tanggal 12 Januari 2025. Kontribusi beliau dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara kepulauan dan perannya pada perumusan Konvensi Hukum Laut PBB diakui secara nasional dan internasional.
Untuk terus mengembangkan warisan pemikiran dan inspirasi beliau, bertepatan dengan hari lahir Prof. Dr. Hasjim Djalal, M.A pada 25 Februari 2025, Kementerian Luar Negeri, bekerja sama dengan Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) dan Center for Sustainable Ocean Policy Fakultas Hukum Universitas Indonesia (CSOP FHUI) menyelenggarakan Kegiatan Penyusunan Langkah Strategis Melanjutkan Pemikiran Prof. Dr. Hasjim Djalal, M.A (25/2).
Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arif Havas Oegroseno, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Chief Executive Officer (CEO) IOJI, Bapak Mas Ahmad Santosa.
Dalam kegiatan juga ditampilkan video dari Bapak Dino Patti Djalal, mewakili keluarga dan tokoh internasional di bidang hukum laut yaitu Ambassador-at-Large Tommy Koh dari Kementerian Luar Negeri Singapura dan Professor Robert Charles Beckman dari Centre for International Law National University of Singapore, serta video tribute dari Menteri Kelautan dan Perikanan dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut.
Dalam sambutan pembuka, Wamenlu Arif Havas Oegroseno menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan semua pihak dapat memahami secara isu hukum laut dan perkembangannya terkini yang selalu menjadi perhatian Prof. Dr. Hasjim Djalal, M.A dari masa ke masa.
Kementerian Luar Negeri dan pemangku kepentingan lainnya akan menyusun langkah strategis dalam mengembangkan pemikiran beliau mengenai hukum laut untuk kepentingan nasional.
Untuk memahami isu hukum laut strategis yang menjadi perhatian khusus Prof. Dr. Hasjim Djalal, M.A, dilaksanakan 2 (dua) sesi diskusi, dengan mengetengahkan pembicara yang merupakan praktisi dan akademisi yang pernah bekerja langsung dengan Prof. Dr. Hasjim Djalal, M.A, yaitu Prof. Dr. Eddy Pratomo, S.H., LL.M. (Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila), Dr. Yayan Ganda Hayat Mulyana (Kepala Badan Strategi Kebijakan,
Kementerian Luar Negeri), Prof. Arie Afriansyah, S.H., M.I.L, Ph.D. (Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia), dan Andreas Aditya Salim S.H., LL.M. (Direktur Program IOJI). Dua tema diskusi yang diangkat adalah Aktivitas Militer di Zona Ekonomi Eksklusif dan Workshop Process on Managing Potential Conflicts in the South China Sea (SCS Workshop). Diskusi ini diharapkan dapat menggugah pemerhati hukum laut internasional dan menumbuh-kembangkan minat generasi muda terhadap isu-isu kelautan.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri ini merupakan, kegiatan pembuka yang selanjutnya akan diselenggarakan oleh IOJI dan CSOP FHUI, untuk bersama-sama menyusun langkah strategis dalam mengembangkan dan melanjutkan pemikiran-pemikiran Prof. Dr. Hasjim Djalal, M.A, relevansinya dengan kebijakan nasional dan hukum laut internasional.
Selama lebih dari 6 (enam) dekade, Prof. Dr. Hasjim Djalal, M.A telah memberikan banyak kontribusi nyata terhadap diplomasi Indonesia dan tatanan hukum global. Peran sentral beliau pada rangkaian perundingan perumusan UNCLOS 1982, sebagai President dari International Seabed Authority (ISBA) tahun 1995 dan 1996, serta Chairman of the Finance Committee of the ISBA. Sedangkan di dalam negeri, beliau dipercaya untuk menjadi penasihat di beberapa kementerian dan lembaga, serta aktif menjadi pengajar di berbagai universitas dan institusi pendidikan tinggi di Indonesia.
Pemikiran beliau tentang konsep negara kepulauan juga menjadi landasan penting bagi Indonesia yang memberikan kedaulatan penuh terhadap perairan kepulauan dan menyatukan wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan utuh. Tentu semua kerja keras Prof. Dr. Hasjim Djalal, M.A perlu untuk dilestarikan dan terus dikembangkan agar semakin bermanfaat bagi diplomasi Indonesia.