SINARPAGINEWS.COM CURUP,- Mulai terkuak sengkarut masalah peserta tes lulus P3K Kabupaten Rejang Lebong. Mulai dari oknum honorer yang sudah 7 tahun tak lagi menjadi tenaga honorer hingga oknum honorer yang pekerjaan rangkap yakni menjadi sekretaris desa dan honorer di salah satu instansi.
Apakah petugas bidang administrasi berkas hanya sebatas meja lewat? Atau ada kongkalingkong dalam penerimaan 1500 P3K di Rejang Lebong tahun 2024 lalu.
Ikuti penelusuran kami untuk melengkapi data manipulatif kelulusan P3K di Rejang Lebong.
” Idak jelas panitia penerimo bekas tes P3K itu. Anak ambo dulu honor, kini la 6 tahun berhenti. Yang kawannyo honor berhenti jugo kok lulus tes P3K. Aneh Yo,” ujar sumber yang mengaku akan melaporkan oknum di Dinas instansi tersebut yang diduga memberikan rekomendasi bahwa si A memang pernah honor di instansi tersebut.
” Lo kan Dio la putus honornyo,” ujar sumber yang mengaku anaknya sempat 1 tahun honorer di instansi itu.
Lain lagi data yang satu ini oknum honorer berinisl Syu merangkap Sekdes hingga honorer di salah satu dinas. Tiap bulan menerima gaji doble tapi aneh bisa lulus PPPK.” Jelas nian Dio sekdes. Kan kakaknyo Kades. Tapi kerjo pulo di dinas. Nah cak Mano itu bisa lulus. Awal itu Ado fakta integritas biasonyo. Masok baru sebatas desa la KKN. usut itu,” ujar sumber tak mau disebut nama.
Cerita lain lagi ada perangkat desa yang lulus P3K. Padahal ketentuannya sangat jelas harus honorer paling tidak masa kerja 2 tahun baru bisa ikut tes P3K. Ayo kita telusuri dugaan manipulasi data demi lolos PPPK di Rejang Lebong.
Tempat terpisah Ketua SMSI Rejang Lebong Ishak Juarsa siap menampung pengaduan masyarakat yang tahu ada peserta lolos P3K dengan cara tidak jujur atau rekayasa. ” Kantor SMSI terbuka 24 jam untuk menerima laporan atau pengaduan masyarakat,” demikian Ishak Juarsa. ( Ish)