Makam Wali Alloh “KYAI SUNAN RANGGA HAJI” Keturunan Kerajaan Sumedang Larang

Sejarah33 Dilihat

SINARPAGINEWS.COM, SUMEDANG – Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya yang menceritakan keluhuran dari suatu budaya masyarakat.

Diantaranya peninggalan situs sejarah yang berada di Desa Sundamekar Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang Jawa Barat merupakan  kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya.

Situs makam wali Alloh “KYAI SUNAN RANGGA HAJI” hasil penelusuran tim redaksi sinarpaginews.com kepada  juru kunci Bapak Eman dan Tokoh masyarakat  yaitu mantan Kades Sundamekar  Tata Sunarya  diketahui  masih  ada kaitanya dengan leluhur kerajaan Sumedang Larang.

Mantan Kades dan Pa Kuncen mengatakan ‘Dari dulu seingat saya dari Kakek Buyut sampai kesananya mengatakan bahwa makam yang ada di Kidul/Selatan dari perkampungan Campaka  namanya adalah “KYAI SUNAN RANGA HAJI”   yang bersebelahn dengan nakam keluarga  Kami yang masih keturunan Raden Wirakara/Sumadikara yang makamnya di Desa Cikadu masih keturunan Prabu Gesanulun.yaa walahualam bergitulah yang ketahui warga setempat.”ungkapnya.

Selama ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat setempat bahkan ketika masyarakat melewati makam keramat tersebut tiap hari, mereka tidak menyadari bahwa makam tersebut merupakan sebuah bangunan cagar budaya yang ada hubunganya dengan keraton Sumedang Larang.

Mengupas Sejarah Kerajaan Sumedang Larang

Sumedang berasal dari kata “INSUN MEDAL” yang berarti Aku Lahir dan “INSUN MADANGAN” yaitu Aku Menerangi . Di ikrarkan oleh Prabu Tajimalela ketika melihat malela (selendang) menyerupai taji di angkasa.

Tonggak sejarah bagi kerajaan Sumedang Larang, sebagai kerajaan sunda terbesar, setelah kerajaan Padjadjaran runtuh akibat serangan gabungan Banten dan Cirebon, maka kerajaan Sumedang Larang mencakup wilayah bekas kerajaan Padjadjaran.  Tonggak sejarah itulah menjadi dasar  Hari Jadi Sumedang.

Pada waktu itu di Kerajaan Sumedang Larang akan diadakan pengangkatan seorang raja, yang bernama Raden Angkawijaya sementara di Padjadjaran sedang ditempa kekacauan karena mendapat serangan yang mendadak dari Kerajaan Banten.

Serangan tersebut bertujuan untuk menghancurkan kekuasaan agama hindu dan digantikan oleh Dinul Islam. Pada penyerangan dari Banten dipimpin oleh Syeh Maulana Yusuf.

Ketika mendapat serangan dari Banten yang mendadak itu Padjadjaran tidak bisa berbuat banyak, kecuali menerima kekalahan dan walau bagaimanapun Banten masih kerabat Keluarga Padjadjaran .

Kerajaan Padjadjaran porak-poranda masyarakat banyak mengungsi sehingga rajanya pun (Prabu Siliwangi) berangkat meninggalkan kerajaan. Hanya sebelum berangkat beliau memanggil dulu Empat patih kepercayaan Kerajaan (Kandaga Lante) , yang masing-masing ialah :

1.Sanghiyang Hawu (Embah Jaya Perkasa,2.Bantara Dipatiwijaya (Embah Nanganan, 3.Sanghiyang Kondang Hapa atau Pancer Buana ,4.Eyang Terong Peot.

Panggilan Sang Prabu Siliwangi berisikan yang berupa amanat yaitu :

1.  Memberikan Mahkota Kerajaan Padjadjaran yang berupa : Mahkota Kerajaan yang dibuat dari emas, Siger tampekan kilat dan Kalung bersusun dua dan bersusun tiga semuanya dibuat dari emas dan sekarang masih ada di Museum Sumedang.

2. Memohon perlindungan untuk dirinya dan seluruh rakyatnya yang masih berada di wilayah Padjadjaran. Menurut bahasa Prabu Siliwangi ialah Geusan Ulun yang berarti Geusan Kumaula (Tempat Kumaula).

Setelah menerima amanat tersebut maka Kandaga Lante yang empat orang tadi sepakat bahwa yang pantas menjalankan amanat tersebut tiada lain adalah Raden Angkawijaya. Ini berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diantaranya :

Karena Raden Angkawijaya adalah asli keturunan Prabu Siliwangi .
Sangat pantas sekali (payus tur pantes) wilayah kekuasaan Padjadjaran dijadikan Kekuasaan Sumedang Larang.

 Silsilah “KIYAI RANGGA HAJI” (dari BAPAK)

Silsilah Leluhur Pangeran Santri / Kusumadinata I (Raden Solih)

Pangeran Kusumahdinata I yang bernama asli Raden Sholih bin Maulana Muhammad (Pangeran Pamelekaran) dikenal juga  Ki Gedeng Sumedang atau Pangeran Santri  (1530-1578)

Beliau adalah Penerus Kerajaan Sumedang Larang setelah menikah dengan Ratu Pucuk Umun atau Ratu Inten Dewata.

Ratu Pucuk Umun adalah seorang wanita keturunan raja-raja Sumedang yang merupakan seorang Sunda muslimah, dari pernikahannya Pangeran Santri (1505-1579 M) bergelar Ki Gedeng Sumedang dan memerintah Sumedang Larang bersama-sama serta menyebarkan ajaran Islam di wilayah tersebut dan dan menyebarkan agama Islam di berbagai penjuru daerah di kerajaan Sunda.

Putra-putri Pangeran Santri :
1. Pangeran Angkawijaya (yang tekenal dengan gelar Prabu Geusan Ulun)
2. Kiyai Rangga Haji   (Kiyai Sunan Rangga Haji)
3. Kiyai Demang Watang di Walakung.
4. Santowaan Wirakusumah, yang keturunannya berada di Pagaden  Subang.
5. Santowaan Cikeruh.
6. Santowaan Awiluar.

Silsilah Pangeran Santri (Raden Sholih) Berdasarkan Naskah kuno Negara Kertabumi (thn 1645M), yang ditulis oleh Wangsakerta:

Nabi Muhammad SAW
Sayyidah Fatimah Az-Zahra / Sayyidina Ali Karamallahu Wajhah
Sayyid Husain Asy-Syahid
Sayyid ‘Ali Zainal ‘Abidin
Sayyid Muhammad al-Baqir
Sayyid Ja’far ash-Shadiq
Sayyid Ali Al-Uraidhi
Sayyid Muhammad An-Naqib
Sayyid ‘Isa Naqib Ar-Rumi
Sayyid Ahmad al-Muhajir
Sayyid Al-Imam ‘Ubaidillah
Sayyid Alawi Awwal
Sayyid Muhammad Sohibus Saumi’ah
Sayyid Alawi Ats-Tsani
Sayyid Ali Kholi’ Qosim
Sayyid Muhammad Sohib Mirbath
Sayyid Alawi Ammil Faqih
Sayyid Amir ‘Abdul Malik Al-Muhajir Azmatkhan
Abdullah Azmatkhan
Syekh Abdul Qodir Kaelani
Syekh Datuk Isa
Syekh Datuk Ahmad
Syekh Datuk Kahfi
Pangeran Panjunan Cirebon (Sayyid Maulana Abdurrahman)
Pangeran Palakaran (Pamelakaran) / Maulana Muhammad

Pangeran Santri/Raden Sholih (Ki Gedeng Sumedang / Pangeran Kusumahdinata 1)

Silsilah “KIYAI RANGGA HAJI”   (dari IBU) Nyi Mas Ratu Inten Dewata (Nyi Mas Ratu Pucuk Umun)

– Ratu Komara (Dewi Komalasari binti Purbasora), dari suaminya Arya Bimaraksa bin Jantaka berputra, :

-Prabu Guru Aji Putih menikah dengan Dewi Nawang Wulan (Ratna Inten), berputra :

1.1. Prabu Tajimalela / Batara Kusuma (Prabu Agung Resi Cakrabuana)

1.2. Jagat Buana / Langlangbuana

1.3. Haris Darma

1.4. Sakawayana / Aji Saka

Prabu Tajimalela / Batara Kusuma (Prabu Agung Resi Cakrabuana), berputra :2.1. Prabu Lembu Agung / Jayabrata / Batara Sakti (Prabu Lembu Peteng Aji) gelar : 778 – 893, Sumedang Larang, Prabu Sumedang Larang Ke 2

2.2. Prabu Gajah Agung / Atmabrata, gelar: 893 – 998, Sumedang Larang, Prabu Sumedang Larang Ke 3.

2.3. Sunan Ulun / Mariana Jaya / Batara Dikusuma

2.3.Prabu Gajah Agung / Atmabrata (893 – 998), Sumedang Larang, Prabu Sumedang Larang Ke 3, berputra :
– Prabu Pagulingan / Sunan Guling 998 – 1114, Sumedang Larang, Prabu Sumedang Larang Ke 4, berputra :
– Sunn Guling / Mertalaya, gelar: 1114 – 1237, Sumedang Larang, Raja Sumedang Larang Ke 5, berputra :

5.1. Sunan Tuakan / Tirtakusuma gelar: Sumedang Larang, Prabu Sumedang Larang Ke 6 (1237 – 1462 M), kalau jadi Raja 225 tahun, umurnya sekitar 250 thn (Ngarang…!!!

5.2. Jayadinata

3.3. Kusuma Jayadiningrat

Sunan Tuakan / Tirtakusuma, gelar: Sumedang Larang, Prabu Sumedang Larang Ke 6 (1237 – 1462 M), berputra :

6.1. Nyai Mas Patuakan / Ratu Sintawati, kelahiran : 1444 gelar : 1462 – 1530, Sumedang Larang, Prabu Sumedang Larang Ke-7, kematian: 1530.

6.2. Sari Kencana  ( Ibu Pananding makam di Kawungluwuk) yang dititikah oleh Prabu Limansenjaya (Jaya Kusumah 1) Limbangan Garut.

Nyai Mas Patuakan / Ratu Sintawati, kelahiran: 1444 gelar: 1462 – 1530, Sumedang Larang, Prabu Sumedang Larang Ke-7 menikah denganSunan Corenda, berputra :
Ratu Pucuk Umum / Nyi Mas Ratu Inten Dewata (Pangeran Istri) menikah dengan Pangeran Santri / Kusumadinata I (Raden Solih) putra dari Pangeran Muhammad bin Pelakaran dari Nyi Armillah Nyi Armilah, gelar : 1530 – 1578, Sumedang Larang, Prabu Sumedang Larang Ke 8. Berputra :

8.1. Prabu Geusan Ulun / Pangeran Kusumadinata II / Pangeran Angkawijaya  Raja Sumedang Larang ke 9 (19 Juli 1556 – 1610)   (*)

 

Oleh: Warya Sumirta Manggala,SE.(Ketua Penulis dan Jurnali Kota Bandung)

Sumber: Sejarah Sumedang

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *