Srikandi Parahyangan Berdaya (RPB) Soroti Kemerosotan Moral dan Dampak Kasus Pencabulan, Sentil IDI dan Pemerintah Daerah

Hukum & HAM123 Dilihat

Rika Siti Nurjanah

SINARPAGINEWS.COM, KAB.GARUT – Rika Siti Nurjanah dari Srikandi Parahyangan Berdaya menyampaikan keprihatinan mendalamnya terkait maraknya kasus pencabulan yang terjadi belakangan ini.

Sebagai seorang perempuan, Rika merasakan betul dampak moral dan mental yang dialami oleh para korban. Ia juga menyoroti perlunya pembinaan yang lebih serius terhadap moralitas di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di lingkungan pemerintahan daerah.

Menanggapi salah satu kasus yang melibatkan seorang oknum dokter, Rika dengan tegas menyatakan, “Bejat sekali moral dokter itu, sampai berani mengambil tindakan begitu an.” Pernyataan ini mencerminkan kekecewaan dan kemarahannya terhadap tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh seorang profesional yang seharusnya menjunjung tinggi etika.

Lebih lanjut, Rika menganalisis fenomena pencabulan sebagai indikasi adanya kemerosotan moral yang serius di tengah masyarakat. Ia bahkan menyoroti potensi dampak kemerosotan moral ini terhadap kondisi mental seorang dokter spesialis. Menurutnya, hal ini dapat diinterpretasikan dalam beberapa aspek krusial:

Pelaku adalah seorang dokter: Jika kasus yang dimaksud melibatkan seorang dokter spesialis sebagai pelaku, hal ini menjadi ironi yang sangat memprihatinkan.

Profesi dokter seharusnya identik dengan integritas dan etika yang tinggi, sehingga keterlibatan seorang dokter dalam tindakan pencabulan mencoreng citra profesi dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai kesehatan mental pelaku.

Dampak psikologis pada korban: Rika menekankan pentingnya memahami trauma psikologis yang dialami oleh korban pencabulan, terlepas dari latar belakang pelaku. Dukungan dan pemulihan mental bagi korban menjadi prioritas utama.

Kekhawatiran terhadap profesi: Adanya oknum dokter yang melakukan tindakan tercela dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap profesi dokter secara keseluruhan. Oleh karena itu, organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga integritas anggotanya.

Dalam tanggapannya, Rika juga menyinggung peran Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai organisasi profesi yang menaungi para dokter. Ia berharap IDI dapat mengambil tindakan tegas dan proaktif dalam menangani kasus-kasus pelanggaran etika, serta meningkatkan pembinaan moral dan etika kepada seluruh anggotanya.

Selain itu, Srikandi Parahyangan Berdaya juga menyoroti perlunya komitmen yang lebih kuat dari pemerintah daerah dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus pencabulan. Pembinaan moral dan mental yang terstruktur dan berkelanjutan di berbagai lapisan masyarakat, termasuk aparatur pemerintahan, dinilai sangat penting untuk mengatasi akar permasalahan ini.

Rika Siti Nurjanah dan Srikandi Parahyangan Berdaya menyerukan kepada semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan IDI, untuk mengambil langkah-langkah konkret dan komprehensif dalam memberantas kasus pencabulan dan memulihkan nilai-nilai moral di masyarakat, demi melindungi kaum perempuan dan seluruh masyarakat dari tindakan keji tersebut, (151/4/2025).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *