Viral Video Demi Promosi Jabatan Kepala Puskesmas di Indramayu Mengaku Setor Rp 100 Juta

Peristiwa68 Dilihat

SINARPAGINEWS.COM, INDRAMAYU – Sebuah video pengakuan dari seorang dokter yang menjabat sebagai kepala puskesmas di Kabupaten Indramayu, viral. Dokter tersebut mengaku menyetor uang Rp 100 juta untuk dipromosikan menjadi Wakil Direktur Pelayanan di RSUD Indramayu.

Dalam video berdurasi 56 detik itu, dokter tersebut memperkenalkan dirinya dengan nama Dokter Rossy Damayanti. Ia merupakan Kepala Puskesmas Sukra, Kabupaten Indramayu.

Bupati Indramayu terpilih Lucky Hakim diharapkan masyarakat harus mengusut kebenaran soal dugaan pungli Rp100 juta janji untuk dipromisikan jabatan Wakil Direktur Pelayanan di RSUD Indramayu yang dipublish dalam sebuah video viral tersebut.

Sekedar diketahui, sebuah video berdurasi 60 detik yang viral di media sosial mengungkap dugaan praktik transaksi jabatan di lingkungan pemerintahan Kabupaten Indramayu.

Kepala Puskesmas Sukra, dr. Rossy Damayanti, dalam video tersebut mengaku telah menyerahkan uang sebesar Rp100 juta kepada dua orang yang diduga sebagai tim sukses Bupati Indramayu terpilih

Rossy mengungkapkan, dirinya menyerahkan uang tersebut dengan harapan mendapatkan promosi sebagai Wakil Direktur Bidang Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu.

“Saya menyerahkan uang seratus juta kepada tim Mas I dan Pak H untuk dipromosikan sebagai wakil direktur pelayanan di RSUD Indramayu,” ujar dr. Rossy dalam video yang beredar luas.

Rossy juga menyebutkan bahwa ia tidak sendirian saat memberikan uang tersebut, melainkan ditemani oleh dua rekannya yang juga bekerja di sektor kesehatan.

Ketika dikonfirmasi oleh awak media terkait pernyataannya yang viral, dr. Rossy enggan memberikan klarifikasi lebih lanjut, saat peresmian Gedung Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Dinkes Indramayu, pada Jumat (14/2/2025).

Namun, Rossy tidak mau menjawab dan berusaha menghindar awak media. “

Maaf Pak, maaf,” katanya sambil terus berjalan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, dr. Wawan Ridwan, menyatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya indikasi transaksi jabatan di lingkungan instansinya.

“Saya belum menerima informasi terkait hal ini,” kata dr. Wawan saat dikonfirmasi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait, termasuk Bupati terpilih Lucky Hakim maupun tim suksesnya.

Dugaan transaksi jabatan ini pun memicu reaksi luas dari masyarakat yang menuntut transparansi dan penyelidikan lebih lanjut.(*)