SINARPAGINEWS.COM, KOTA SUKABUMI – Walikota Sukabumi, H. Ayep Zaki bersama Wakil Walikota Sukabumi, Bobby Maulana menjenguk mahasiswa dan anggota Polri yang dirawat di RSUD R. Syamsudin, SH (Bunut) setelah aksi unjuk rasa pada Senin, 24 Maret 2025 berakhir dengan kericuhan.
Aksi yang dilakukan oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sukabumi (ABSI) ini awalnya berlangsung damai, namun situasi memanas ketika massa mulai melempar cat ke arah aparat kepolisian, yang kemudian merespons dengan menembakkan water cannon untuk membubarkan kerumunan.
Unjuk rasa tersebut diadakan didepan Gedung DPRD Kota Sukabumi, dimana ratusan mahasiswa menyuarakan tuntutan mereka terkait kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada rakyat. Mereka mengekspresikan protes terhadap berbagai kebijakan, termasuk yang berkaitan dengan TNI, demokrasi, dan transparansi pemerintahan.
Salah satu orator dalam aksi tersebut menyerukan kepada massa untuk melawan ketidakadilan yang dirasakan, menegaskan bahwa tuntutan mereka merupakan suara rakyat yang harus didengar.
Kericuhan terjadi ketika massa berupaya memaksa masuk ke dalam gedung DPRD untuk membacakan tuntutan mereka, namun dihadang oleh aparat Kepolisian. Ketidakpuasan ini memicu aksi dorong-mendorong dan melempar cat, yang berujung pada tindakan tegas dari Kepolisian.
Seorang mahasiswa dan polisi mengalami luka dan harus dilarikan ke rumah sakit, sementara situasi di sekitar Gedung DPRD masih dijaga ketat oleh aparat kepolisian hingga malam hari.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi menyatakan, bahwa anggota Polri mengalami patah tulang, sementara mahasiswa mengalami patah tulang hidung. Saat ini, keduanya masih dalam penanganan medis, dan hasil autopsi masih ditunggu untuk kepastian lebih lanjut,” pungkasnya. (Deni Silalahi)