SINARPAGINEWS .COM, TEGAL– Mengembangkan usaha Industri rumah tangga (IRT) dan usaha mikro (UM) menjadi salah satu upaya agar roda perekonomian suatu daerah di Indonesia terus meningkat . Caranya dengan meningkatkan kapasitas produksi dan meningkatkan nilai jual. Hal ini disadari oleh akademisi Universitas Pancasakti Tegal (UPS Tegal) dengan membantu mitra IRT – UM dengan membuat alat perebus ecoprint (APEc) dan menciptakan moif khas pada batik ciprat.
Melalui program pembinaan IRT-UM Bebasis kemitraan Tahun 2024 UPS Tegal bersama mitra Citra Ecoprint (Cieco) dan Batik Ciprat Debog, Difabel Slawi Mandiri (DSM) beserta pelaku dunia usaha dunia industri dari CV Creactiva berupaya membantu para mitra dalam mengatasi permasalahan dan kebutuhannya.
Mitra Cieco dengan owner Retno Wulansari memiliki permasalahan terkait peningkatan produksi dan pemasarannya, sehingga tim UPS membuatkan sebuah alat perebus APEc yang hasilnya dapat meningkatkan kapasitas produksi dan menjadikan pewarnaan alami keluar dengan maksimal.
Sedangkan mitra Debog yang merupakan kelompok batik ciprat difabel Bogares Kidul Inklusi mengalami pemasalahan belum adanya motif khas dan batik ciprat belum dapat dikatakan sebagai sebuah batik. Sedangkan untuk pemasaran, kedua mitra telah dibuatkan pula website serta optimalisassi media sosialnya untuk membantu memperluas jangkauan pasar masing-masing mitra.
Dari hasil kunjungan tim ke Balai Besar Kerajinan dan Batik di Yogyakarta, menyatakan bahwa sebuah karya baru akan dikatakan sebuah batik jika memiliki tiga unsur , yakni memiliki unsur malam (lilin), canting dan pola.
“Atas dasar itulah kemudian dengan penggunaan canting cap, untuk mitra Debog kami buatkan motif khas Desa Bogares Kidul Kabupaten Tegal”, tutur Ketua tim pelaksana, Ike Desi Florina, M.I.Kom.
Program yang merupakan Pendanaan Kedaireka Dirjen Dikti Ristek Program Pembinaan IRT-UM Tahun 2024 berjudul “Diversifikasi Produk Batik Ciprat dan Kreativitas Metode Ecoprint : Integrasi Teknologi sebagai Upaya Green Economy dan Inklusi Berkelanjutan”, melakukan berbagai macam kegiatan mulai dari sosialisasi, riset pasar kebutuhan para mitra, penerapan teknologi melalui pelatihan terkait media sosial, website, promosi dan branding, pelatihan diversifikasi produk hingga pelatihan batik cap dan implementasi penggunaan alat dan terakhir adalah soft launching produk mitra pada Sabtu (14/12/2024).
Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat, kolaborasi dosen lintas prodi ini pula berhasil mengeluarkan beberapa sertfikasi dan legalisasi sebagai bentuk luaran program. Seperti HKI, TKDN dan SNI yang masih dalam proses.
“Semoga semua ini memberikan manfaat dan dampak bagi kami,” harap ketua Batik Ciprat Debog, Mustofa.
Ucapan terimakasih pula dari tim kepada kami sampaikan kepada para mitra, DuDi dan khususnya kepada Dirjen Dikti Ristek yang memberikan dana melalui program Kedaireka dengan skema Pembinaan IRT-UM Tahun 2024.(Hid/adv)