SINARPAGINEWS.COM, KOTA BANDUNG – Yayasan Pembina Masjid Al Fitrah (YPMA) Margahayu Raya Bandung yang menaungi TKIT Al Fitrah, SDIT Al Fitrah dan SMPIT Al Fitrah, dalam rangkaian kegiatan milad ke-35 menyelenggarakan seminar pendidikan di Gedung Erlangga Jl. Soekarno Hatta No.558 Kota Bandung, Sabtu (16/11/2024).
Tema seminar pendidikan “Menyiapkan Generasi Sholeh, Cerdas, Kreatif dan Berdaya saing di era Digital”, keynote speaker Prof. Dr. Sudradjat, M.Sc (Ketua Dewan Pembina YPMA), narasumber Prof. Dr. H. Dedi Mulyasana, M.Pd (Direktur Pasca Sarjana Universitas Langlang Buana Bandung) dan Hj. Ledia Hanifa A, S.Si., M.Psi.T (Anggota DPR RI Komisi X). Dipandu oleh moderator Sulaeman, M.Pd.I (Sekretaris Umum YPMA).
Pantauan lapangan seminar berjalan tertib dan lancar, dihadiri sekitar 100 orang peserta yang terdiri dari Guru, Kepala Sekolah dan Majelis Taklim dalam naungan YPMA Margahayu Raya Bandung, perwakilan orangtua siswa dan tamu undangan.
Berikut beberapa ulasan materi yang disampaikan oleh para pembicara dalam rangka seminar pendidikan tersebut.
Prof. Dr. Sudradjat, M.Sc menyampaikan materi berjudul, “Peranan ilmuwan Muslim dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.”
Ada 4 Kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh Pengajar :
Pertama
- Keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
- Merupakan kemampuan memahami suatu masalah,
- mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya sehingga dapat dielaborasi dan memunculkan berbagai perspektif untuk menyelesaikan masalah.
- Pengajar diharapkan mampu meramu pembelajaran dan mengekspor kompetensi ini kepada peserta didik.
Kedua
- Keterampilan komunikasi dan kolaborasi.
- Keterampilan ini tidak luput dari kemampuan berbasis teknologi informasi, sehingga pengajar dapat menerapkan kolaborasi dalam proses pengajaran.
Ketiga
- Kemampuan berpikir kreatif dan inovatif.
- Diharapkan ide-ide baru dapat diterapkan pengajar dalam proses pembelajaran sehingga memacu siswa untuk beripikir kreatif dan inovatif. Misalnya dalam mengerjakan tugas dengan memanfaatkan teknologi dan informasi.
Keempat
- Literasi teknologi dan informasi.
- Pengajar diharapkan mampu memperoleh banyak referensi dalam pemanfaatan teknologi dan informasi guna menunjang proses belajar mengajar
Prof. Dr. H. Dedi Mulyasana, M.Pd menyampaikan materi berjudul, “Menyiapkan Generasi Saleh, Cerdas, Kreatif, Berdaya Saing di Era Digital.”
Apa yang harus dilakukan orangtua :
- Tidak ada orangtua yang bercita-cita punya anak yang buruk. Tapi semuanya bercita-cita ingin punya anak soleh yg cerdas, baik dan bermanfaat.
- Kebaikan cita-cita adakalanya tidak didukung oleh program. Kalau cita-cita ingin punya anak yg soleh, maka sekolahkan ke sekolah soleh. Beri lingkungan yg soleh, dan orangtuanya harus jadi contoh sebagai sosok soleh
- “Orang cerdas adalah yang bermuhasabah atas dirinya dan beramal untuk apa yang setelah kematian” (HR Ahmad).
- Menurut Abu Ubaid Al Qasim bin Salim al Baghdadi, orang cerdas adalah orang yang tidak menyia-nyiakan umur yang diberi Allah SWT. Mereka juga selalu mengingat dan patuh kepada Allah SWT dalam berbagai situasi dan kondisi
- Orang bodoh bukan yang tidak bisa baca tulis, tapi mereka yg tidak paham akhirat, dimana hidupnya diperbudak oleh hawa kepentingan dan nafsunya. Banyak yg gagal meraih masa depan karena sikap buruk dan kemarahan yg membuat lingkungan tidak nyaman.
Didik dan kuasai anak dengan strategi kebaikan (Kindness Strategy) :
- Mendidik anak dengan kebaikan tiga kali lebih efektif dibanding mendidik anak dengan ancaman, kekerasan dan tindakan yang tidak menyenangkan.
- Karena itu, tugas utama orang tua, guru dan para npemimpin adalah memperjuangkan tegaknya kebaikan. Nilai-nilai kebaikan akan mudah diperoleh melalui kejujuran, keadilan dan kecintaan pada sesama.
- Karena itu, kuasai dan kendalikan dengan kebaikan, karena kebaikan dapat mengubah orang tanpa merasa diubah dan dapat menguasai orang tanpa merasa dikuasai.
- Hindari cacian, marah, dan sikap menyalahkan lawan, karena cacian akan menghapus kebaikan kita di kepala orang (lawan). Marah dapat mengubah kawan menjadi lawan, dan sikap menyalahkan dapat menghilangkan rasa hormat mereka kepada kita.
- Karena itu, ubahlah tanpa harus menyalahkan. Bimbing tanpa harus menghina, dan didik tanpa harus mencaci dan memarahi.
- Kalau anak bisa diubah dengan senyum, mengapa harus marah-2? Kalau anak bisa diubah dengan kebaikan, mengapa harus bersikap buruk?
Sukses Dengan Strategi Kebaikan :
- Musuh utama sukses bukan kebodohan tapi keburukan (kemarahan yang tak terkendali, cacian, hinaan, bentakan, dsb). Dan kunci utama sukses bukan kepintaran, tapi kesabaran dan kebaikan.
- Sukses itu bukan terpenuhinya kepentingan, tapi kebahagiaan yang terbebas dari kemalasan dan dari keburukan.
- Karena itu, Orang sukses itu tidak pernah menolak beban, tapi akan terus memperkuat semangat untuk menjadi yang terbaik dalam berbagai hal.
- Kalau ingin sukses, jangan keluar dari zona nyaman, tapi ciptakan semua zona menjadi nyaman. Dan jangan mengejar sukses dengan menghilangkan kebahagiaan, tapi bahagialah untuk sukses.
- Tempatkan sukses di bawah iman dan hati nurani. Dan jangan menempatkan sukses di atas iman dan hati nurani
Pola Pikir Yang Benar :
- Kalau hari ini anda tidak dapat meraih prestasi, usahakan hari ini tidak melakukan kesalahan sedikitpun
- Kalau belum bisa menjadi orang baik, usahakan tidak melakukan keburukan pd orang lain.
- Kalau ingin hidup Bahagia, jangan menciptakan sesuatu yang membuat orang lain kecewa.
- Kalau ingin hidup nyaman, jangan lakukan sesuatu yang membuat orang lain marah.
Hj. Ledia Hanifa A, S.Si., M.Psi.T, menyampaikan materi berjudul “Peluang & Tantangan Pendidikan di Era Digital”.
Manfaat Teknologi Digital Untuk Pembelajaran :
- Akses cepat terhadap perkembangan pengetahuan dan teknologi
- Mempermudah Pelajaran dengan mendapatkan banyak contoh-contoh
- Keterampilan mencari sumber akan menyebabkan mendapatkan sumber belajar yang lebih banyak
- Mempermudah membuat bahan ajar
Titik Kritis Pembelajaran Berbasis Digital :
- Guru dan orang tua tidak mau belajar mengikuti perkembangan
- Kecepatan informasi dan infiltrasi konten negative : hoaks, SARA, Kekerasan, Pornografi dll
- Kegagapan mengantisipasi
- Sulit focus dan berkonsentrasi
Pendidikan Yang Merespon Perkembangan Teknologi :
- Menanamkan dengan kuat Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter
- Mengajarkan ketrampilan dasar belajar :
- Literasi (baca-tulis, numerik, finansial, budaya, digital)
- Komunikasi Interpersonal : mengemukakan gagasan, mendengarkan gagasan
- Problem Solving
- Kolaborasi
- Keterampilan Sosial
- Membekali siswa dengan pengetahuan dasar literasi digital.
- Mengawali dengan persiapan-persiapan bahan ajar dan antisipasi terhadap berbagai hal
- Meningkatkan kompetensi siswa pada bidang yang diminatinya. Sehingga jika diperlukan teknologi digital menjadi alat bantu
- Menumbuhkan kekokohan mental pada siswa
Pilar Pokok dalam Pendidikan ada 3 :
Orang Tua
- Memberi teladan
- Melengkapi administrasi kependudukan
- Membimbing dan mendampingi
- Membangun lingkungan keluarga yang kondusif dalam tumbuh kembang anak
Sekolah
- Memberi Teladan
- Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan ramah anak
- Memfasilitasi optimalisasi potensi siswa
Lingkungan
- Memberi Teladan
- Bersama-sama dengan orang tua dan sekolah menciptakan iklim belajar dan iklim social yang kondusif untuk tumbuh kembang anak