SINARPAGINEWS.COM, DEPOK – Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia beserta dengan mahasiswa Ners Spesialis Keperawatan mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa edukasi teman sebaya,
Pelatihan terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dan Demonstrasi Bahaya Rokok dengan Alat Sederhana di SMP Bakti Jaya Kota Depok mulai 24 – 25 Juni 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran teman sebaya, latihan pengontrolan diri remaja untuk mencegah melakukan perilaku seksual berisiko serta menjauhkan remaja dari budaya merokok.
Perilaku menyimpang remaja yaitu merokok dapat mengakibatkan masalah kesehatan kedepan seperti bronkitis, asma, dan penurunan fungsi paru-paru serta, selain itu masalah lain adalah remaja akan mengalami kecanduan nikotin sehingga dapat mempengaruhi perkembangan otak.
Sedangkan perilaku seksual berisiko merupakan perilaku-perilaku menyimpang seperti pelukan, ciuman, menonton pornografi, hingga melakukan hubungan badan.
Hal ini penting dilakukan dalam rangka mencegah kejadian hamil diluar nikah, pernikahan dini dan penyakit Infeksi menular seksual yang dapat berdampak pada masa depan kehidupan remaja tersebut.
Pencegahan perilaku menyimpang pada remaja dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). Terapi ini dapat diberikan secara langsung ataupun melalui pemanfaatan teman sebaya.
Teman sebaya memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan remaja, termasuk dalam pencegahan perilaku seksual berisiko dan merokok. Peran sebagai dinamika sosial yang kuat dan hubungan emosional yang terjalin di antara mereka., dilingkungan remaja, teman sebaya sering kali menjadi sumber dukungan, nasihat, dan informasi yang lebih menonjol dibandingkan dari orang dewasa atau lainnya. Penerapan terapi SEFT menggunakan pendekatan holistik yang menggabungkan aspek spiritual dan emosional, diharapkan dapat membantu remaja mengendalikan diri mencegah perilaku seksual berisiko dan merokok.
Metode ini membantu remaja mengelola emosi, meningkatkan kesadaran diri, memberikan alat pemrosesan emosi yang praktis, dan membangun harga diri yang kuat, SEFT dapat memainkan peran penting dalam menciptakan kesejahteraan emosional dan spiritual yang mendukung perilaku sehat dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu, Ners Spesialis Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan UI menginisiasi pengabdian masyarakat pada remaja untuk mencegah perilaku seksual berisiko dan merokok. Selama program berlangsung, para siswa diberikan pemahaman mengenai perilaku seksual berisiko, bahaya merokok, dampak negatif dan cara menhindarinya, pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik, serta cara mengelola emosi mereka dengan menggunakan teknik SEFT.
Di akhir sesi remaja akan mendapatkan pelatihan terapi spiritual emotional freedom technique yang diharapkan dapat meningkatkan kontrol diri pada remaja agar terhindar perilaku seksual berisiko dan merokok.
Salah satu siswa yang mengikuti program ini, Keisha (14 tahun), mengungkapkan bahwa ia sangat senang dengan kehadiran tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia karena dari informasi yang disampaikan sangat bermanfaat untuk masa depannya, selain itu ia merasa lebih tenang dan mampu mengendalikan emosinya setelah mengikuti sesi terapi SEFT.
“Dulu saya sering merasa cemas dan marah tanpa alasan yang jelas. Tapi setelah belajar teknik SEFT, saya bisa lebih tenang dan tidak mudah marah,” katanya.
Dr. Widyatuti, M.Kes.,Sp.Kom dan timnya berharap program ini dapat menjadi langkah awal dalam upaya pencegahan perilaku seksual berisiko dan merokok pada remaja.
“Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, kami optimis program ini dapat memberikan dampak positif untuk remaja di sekolah dan luar sekolah,” pungkasnya.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan UI bersama dengan Ners Spesialis Keperawatan merupakan salah satu bentuk kepedulian dan kontribusi Fakultas Ilmu Keperawatan UI dalam meningatkan kesehatan masyarakat khsususnya menghindarkan remaja dalam perilaku-perilaku menyimpang seperti perilaku seksual berisiko.
Kegiatan ini juga sejalan dengan visi FIK UI, yaitu menjadi fakultas ilmu keperawatan yang menjadi pusat pengembangan IPTEK keperawatan yang adaptif, peka budaya, dan berdaya saing untuk berkontribusi bagi pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia dan dunia pada tahun 2035 dengan salah satu misinya yaitu mengembangkan IPTEK melalui kegiatan riset dan pengabdian masyarakat yang bermutu dan relevan dengan pelayanan kesehatan yang dinamis.