SINARPAGINEWS.COM, BANDUNG – Alumni jemaah haji KBIH Asyakur angkatan 2005 melakukan kegiatan silaturahmi di Nasi Mandhi BosGil Jalan Rancabolang No. 142 Kota Bandung, Minggu (1/12/2024).
Acara silaturahmi tersebut benar-benar disambut antusias para alumni jemaah Haji KBIH Asyakur angkatan 2005, pasalnya ini menjadi pertemuan spesial setelah 19 tahun mereka bersama-sama menunaikan ibadah haji di periode 2005.
Keceriaan tampak dari sejumlah jemaah yang langsung akrab, mereka langsung terlihat saling menyambut dengan canda dan tawa dan pelukan hangat antar jemaah yang terbagi antara Ikhwan dan akhwat.
Dalam sambutannya, ketua panitia pelaksana Silaturahmi alumni haji KBIH Asyakur angkatan 2005, Hj. Nurmadiah mengatakan, acara tersebut punya tujuan menjaga hubungan baik antar sesama jemaah yang pernah bersama-sama menunaikan ibadah haji 2005.
“Acara silaturahmi alumni jemaah haji KBIH Asyakur angkatan 2005 ini benar-benar spesial, sengaja kami selenggarakan karena kita sudah seperti saudara sendiri, Alhamdulillah bisa terlaksana hari ini,” kata Nurmadiah.
Tak hanya itu, kalau boleh jujur, kata Nurmadiah, jemaah Haji KBIH Asyakur baginya benar-benar spesial, karena dia mengaku chemistry terbangun berkat sama-sama satu tempat (hotel) melakukan kegiatan ibadah haji bersama selama kurang lebih 40 hari di Tanah Suci.
“Insya Allah sehabis hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, kita akan rencanakan ikut pesantren lansia selama 3 hari di Yogyakarta. Namanya Pondok Pesantren Usia Senja Gua Hiro di Jalan Sayangan, Padukuhan, Kisik, Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta,” ujar Nurmadiah.
Menurut Nurmadiah, kita waktu itu bisa melaksanakan perjalanan jauh ke Makkah dan Madinah, masa ke Yogyakarta nggak bisa.
“Bapak/Ibu yah kita belajar agama sambil healing, berangkat dan pulangnya kita naik kereta api. Pakai kelas ekonomi saja, sekarang kan kereta api kelas ekonomi fasilitasnya bagus. Apalagi untuk lansia kita dapat discount,” tuturnya.
Sementara itu Hj Popon mengatakan, bahwa alumni jamaah haji KBIH Asyakur 2005 luar biasa. Hal tersebut bukan tanpa alasan, menurutnya, acara silaturahmi yang diadakan alumni jemaah haji KBIH Asyakur ini benar-benar acara yang spesial dan penuh berkah.
“Saya melihat keceriaan dari seluruh alumni jemaah haji KBIH Asyakur di acara silaturahmi ini, luar biasa, saya benar-benar kagum,” kata Popon.
Dirinya mengajak dan mendoakan agar silaturahmi tersebut bisa terus terjalin dan seluruh alumni jemaah haji KBIH Asyakur sehat dan semakin kompak.
“Saya mendoakan agar Bapak dan ibu, alumni jemaah haji Asyakur 2005 sehat selalu, semakin akrab, kompak dan bisa terus menjaga silaturahmi. Juga mari kita doakan Bapak dan Ibu alumni jemaah haji KBIH Asyakur yang sudah mendahului kita dan yang sedang sakit seperti Bapak H. Dadang Surjadi suami Ibu Hj. Yeni Gantini, dan Mertua Cep H. Dinno Rahmatullah. Juga saudara-saudara kita yang lainnya,” tuturnya.
Sementara itu, salah seorang alumni jemaah haji KBIH Asyakur angkatan 2005, H Asep Ruslan, selaku Marketing Agent Daarut Tauhiid Memorial Park (DTMP), mengungkapkan terkait Program Husnul Khatimah “Daarut Tauhiid Memorial Park” yaitu Pemakaman Muslim berbasis wakaf yang dikelola Pesantren Daarut Tauhiid.
“DTMP adalah gagasan KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid. Ia menginginkan kawasan pemakaman muslim yang terintegrasi, profesional dan sesuai dengan syariah Islam,” kata Asep Ruslan.
Asep menyebutkan, berbagai kelebihannya yang menjadi alasan harus memilih pemakaman muslim berbasis wakaf tersebut.
“Alasan pertama memilih DTMP adalah pengelolaannya yang dijamin sesuai syariah Islam dari mulai proses pengurusan jenazah, pemakaman, hingga pembangunan dan pemeliharaannya,” ujarnya.
Alasan kedua, karena pemakamannya khusus muslim, tidak bercampur dengan non muslim. Ketiga, lokasinya strategis.
“DTMP berada di lokasi strategis. Kurang lebih 15 menit dari Pintu Tol Baros. DTMP terletak di Kampung Ciseupan, Kota Cimahi, dan Desa Giri Asih, Kabupaten Bandung Barat. Akses jalan juga bagus, bisa membawa mobil sampai lokasi,” tuturnya.
Alasan selanjutnya memilih DTMP adalah adanya Walk Way Track, dalam Islam haram hukumnya seseorang menginjak makam, melangkahi, atau bahkan duduk di atas makam.
“Untuk menghindari hal tersebut, pengelola DTMP sudah menyediakan Walk Away Track. Adanya jalur ini memudahkan para pengunjung yang ingin berziarah tanpa harus mengganggu kuburan penghuni lain. Apalagi ketika musim hujan, tanpa ada walk away track, kemungkinan para peziarah kesulitan sampai ke makam kerabatnya,” kata Asep.
Alasan selanjutnya memilih DTMP adalah menghadap kiblat, “Karena ini merupakan pemakaman muslim, maka DTMP wajib menghadap kiblat,” tuturnya.
Alasan selanjutnya memilih DTMP adalah keamanan CCTV 24 jam dan teritegrasi dengan Masjid dan Pesantren Tahfiz Quran.
“Nanti di lokasi makam ini akan dibangun Pesantren Daarut Tauhiid, jadi masya Allah luar biasa sekali, akan ada kegiatan pengajian setiap hari. Nanti ada program Tahfiznya di sana,” ucap Asep.
Berikutnya, Asep menyebutkan, tidak ada lagi biaya pemeliharaan selamanya, baik itu yang sifatnya harian, mingguan, maupun bulanan. Selain itu, keluarga jenazah juga bisa memanfaatkan area rekreasi keluarga karena pemakaman sudah terintegrasi juga dengan area rekreasi keluarga.
“Dan tentunya pahala akan mengalir abadi karena ini berbasis wakaf, termasuk wakaf makam sosial. Kalau Bpk/Ibu berminat boleh hubungi saya melalui HP/WA. 0813-4640-9664 atau bisa langsung datang ke kantor Daarut Tauhiid Memorial Park di Pesantren Daarut Tauhiid Bandung,” pungkas Asep.