SINARPAGINEWS.COM,PBB – Pelapor khusus PBB di Palestina, mendesak perhatian khusus masyarakat internasioal terhadap kejahatan genosida yang dilakukan Rezim Zionis, di Gaza, dan korban-korbannya.
Merespons kisah seorang dokter Palestina, di Gaza, terkait genosida Israel terhadap orang-orang Palestina, Francesca Albanese, Rabu (13/11/2024) di akun X miliknya menulis, “Biarkan ini menjadi cerita, jangan pernah lupakan korban-korban genosida.”
Joyce Msuya, Asisten Sekjen PBB urusan Kemanusiaan, dalam sidang Dewan Keamanan PBB menyampaikan laporan tentang kondisi berbahaya Gaza, dan mengatakan 70 persen syuhada serangan Israel, adalah perempuan dan anak-anak.
Pada saat yang sama, Greta Thunberg, aktivis lingkungan hidup dan hak asasi manusia Swedia, merilis video memprotes keterlibatan sejumlah negara terhadap genosida atas rakyat Palestina, di Jalur Gaza.
“Kita harus mengakhiri genosida di Gaza, dengan cara menyetop pasokan energi ke Israel, melalui unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Turki, yang tersebar di berbagai negara sekutu Turki dan Republik Azerbaijan,” kata Thunberg.
Ilze Brands Kehris, Deputi Sekjen PBB, urusan HAM, dalam sidang Dewan Keamanan PBB menegaskan, saat ini tidak ada tempat aman di Gaza, karena serangan hebat Israel. Kondisi di wilayah ini kritis dan kelaparan akan segera terjadi.
Pada saat yang sama, Riyad Mansour, Wakil Palestina, di PBB, mendesak Dewan Keamanan PBB, untuk melakukan tindakan mencegah krisis kelaparan di Jalur Gaza.
Kepada anggota DK PBB, Riyad Mansour, mengatakan, “Mari kita pikirkan. Israel, menggunakan kelaparan sebagai metode perang untuk melakukan pembersihan etnis, dan memajukan tujuan-tujuan penjajahan.”
Menurut keterangan Louise Wateridge, Pejabat Senior UNRWA, volume bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza, berada pada level yang paling kecil dalam beberapa bulan terakhir.
Pejabat UNRWA itu menambahkan, anak-anak kehilangan nyawanya, dan masyarakat setiap hari binasa. Penduduk di sini membutuhkan semuanya. (parstoday)
