SINARPAGINEWS.COM, BANDUNG – Waktu adalah misteri yang tak pernah berhenti bergerak, memberi kita kesempatan, kenangan, dan perubahan. Setiap detiknya adalah peluang untuk tumbuh, dan setiap harinya adalah pelajaran yang tak ternilai.
Memperingati momen spesial ulang tahun ke-7 Ulieners, yaitu komunitas penggemar Ulin dan Kuliner menggelar Anniversary ke 7th (7 Desember 2017-7 Desember 2024) diselenggarakan di Cafe Palay Tuang Jl. Cikutra No. 169 Kota Bandung, Sabtu (7/12/2024).
Mengusung tema “Silaturahmi Tanpa Batas” dimana panitia berharap anggota Ulieners selalu Kompak, Solid, Bersaudara Bersama, baik di dalam Komunitas maupun diluar Komunitas.
Tujuan berdirinya Ulieners adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota.
“Tema yang diusung mengandung harapan sekaligus doa, semoga memasuki usia yang ke 7 tahun ini, semua anggota Ulieners, rasa kebersamaannya semakin kuat, kekeluargaannya semakin dalam. Sehingga kedepan aktivitas dan agenda-agenda mudah untuk dilaksanakan, memberikan dampak positif bagi anggota dan masyarakat,” ungkap Henny Heryanti selaku Ketua Panitia Anniversary 7th Ulieners.
Menurut Henny, di Ulieners ini tidak ada Ketua dan bentuk kepengurusan lainnya.
“Ulieners ini anggotanya terbuka untuk umum, siapa saja boleh gabung. Kebanyakan disini teman-teman sejak SMA (alumni SMA Pasundan 1 Bandung angkatan 1984). Kita sama-sama saling bantu, kita sama-sama saling rojong, dari kita untuk kita. Pokokna mah Sabilulungan,” ujar Henny.
Henny berpesan, agar komunitas ini tidak berhenti berproses dalam mempererat silaturahmi.
“Kami berharap doa dan dukungan dari semua pihak untuk membuat Komunitas Ulieners menjadi lebih baik dan lebih solid,” tuturnya.
Anniversary Ulieners ke 7 diisi dengan berbagai kegiatan, acara dibuka oleh Ecka, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al Quran dan terjemahannya oleh Dewi dan Wati. Selanjutnya Tausyiah dan Doa oleh Ustadz Dicky Nurmansyah.
Dalam tauyiahnya Ustadz Dicky mengingatkan semua anggota Ulieners akan kematian, terkait beberapa hari yang lalu Ulieners telah kehilangan anggotanya yaitu Ati Sugiharti yang meninggal karena sakit.
“Ingatlah kalian akan kematian, sungguh demi Dzat yang jiwaku ada dalam kekuasaan-Nya. Kalau seandainya kalian mengetahui seperti apa yang aku ketahui tentang kematian itu niscaya kalian akan sedikit saja tertawa dan akan lebih banyak menangis (Hadits Riwayat Baihaqi),” kata Ustadz Dicky.
Menurut Dicky, kematian bukanlah akhir, melainkan pintu menuju keabadian.
“Kematian mengajarkan kita untuk tidak menyia-nyiakan waktu, mencintai dengan sepenuh hati, dan bersyukur atas setiap detik yang kita miliki. Dalam kepergian, kita mengenang jejak yang ditinggalkan, kenangan indah, cinta tulus, dan pelajaran hidup yang abadi,” ujarnya.
Di akhir Tausyiahnya, Dicky mengajak semua yang hadir untuk berdoa buat teman-teman dan sahabat-sahabat yang telah meninggal, diantaranya almarhumah Ati Sugiharti.
“Kita telah banyak kehilangan teman dan sahabat yang kita cintai, diantaranya Ati Sugiharti. Semoga teman dan sahabat kita, terutama almarhumah Ati Sugiharti, diampuni segala khilaf dan dosanya, diterima segala amal kebaikannya, diberikan tempat terbaik oleh Allah SWT. Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan kekuatan dan kesabaran,” ungkapnya.
Pada acara puncak, diadakan sebuah upacara berupa pemotongan kue dan pembagian doorprize, dilanjutkan makan siang dan hiburan live musik.
Acara menjadi semakin meriah dengan kehadiran Dedy Stones, yang tetap energik penuh semangat, walaupun usianya tidak muda lagi tetap eksis menyanyikan lagu-lagu Rolling Stones.
