Hutang Nyawa: Teror Supranatural di Balik Eksploitasi Buruh

Entertainment621 Dilihat
banner 468x60

SINARPAGINEWS.COM, JAKARTA – Visinema Pictures dan Legacy Pictures mempersembahkan film horor terbaru berjudul Hutang Nyawa, yang menggabungkan ketegangan supranatural dengan kritik sosial tentang eksploitasi buruh. Diadaptasi dari thread viral karya Yosep Anggi Noen di media sosial X, film ini mengisahkan bagaimana ambisi manusia bisa mengorbankan nyawa demi mencapai tujuan.

Disutradarai oleh Billy Christian dan diproduseri oleh Angga Dwimas Sasongko, Hutang Nyawa mendapat respons positif dari penonton pada Gala Premiere yang digelar di XXI Epicentrum pada 9 Desember 2024. Sebelumnya, film ini juga menunjukkan antusiasme publik lewat Midnight Screening di 13 kota besar.

kpu

Cerita film berfokus pada Erwina (Taskya Namya), seorang ibu yang bekerja keras di pabrik tua Gemah Ripah untuk melunasi hutang keluarganya. Namun, pabrik yang sudah beroperasi sejak 1990 ini ternyata menyimpan rahasia kelam yang mengancam nyawa para pekerjanya.

“Di pabrik ini, kerja keras bukan hanya soal bertahan hidup, tetapi bisa berarti kematian,” ujar Taskya Namya.

Film ini juga menghadirkan sederet aktor Tanah Air, seperti Mian Tiara (Amak), Mike Lucock (Pak Ilyasa), Muhammad Khan (Awang), dan Rachel Vennya (Tri). Hutang Nyawa dijadwalkan tayang mulai 12 Desember 2024 di seluruh bioskop Indonesia, menawarkan lebih dari sekadar teror horor, tetapi juga pesan mendalam tentang harga sebuah kesuksesan.

Di balik layar, Rachel Vennya, yang berperan sebagai Tri, mengungkapkan tantangan pribadi yang ia hadapi dalam memerankan adegan kesurupan. Meskipun terkesan mudah, bermain dalam adegan kesurupan adalah pengalaman baru baginya.

“Saya harus menggali dan mencari inspirasi tentang bagaimana orang bisa kesurupan. Meskipun gerakannya terlihat sporadis, ada ciri-ciri yang harus saya perlihatkan,” ujar Rachel.

Ia pun rajin berdiskusi dengan sutradara Billy Christian untuk memastikan adegan kesurupannya terlihat meyakinkan. “Untuk orang yang baru pertama kali main film horor, ini cukup memberi tekanan buat aku. Namun, aku senang karena dikelilingi oleh cast dan crew yang sangat baik,” tambahnya.

Proses syuting film ini dilakukan di sebuah pabrik tua di Sukabumi yang terkenal dengan kisah mistisnya, menciptakan atmosfer yang autentik dan memperkuat ketegangan film. Rachel pun menceritakan pengalamannya saat berada di lokasi syuting. “Selama syuting, ada momen yang benar-benar menguji keberanian saya, dan saya merasa seperti diganggu oleh sesuatu yang tidak terlihat,” ungkapnya.

Dari thread viral Yosep Anggi Noen, Hutang Nyawa mengangkat kisah mistis tumbal pabrik yang diselubungi ketimpangan sosial. Angga Dwimas Sasongko, selaku produser, menjelaskan bahwa cerita ini dipilih karena narasinya yang kuat, menggabungkan unsur horor dengan realitas sosial yang relevan.

“Cerita ini memiliki daya tarik karena sangat kuat secara naratif. Kami ingin mengangkat masalah ini agar lebih banyak orang bisa menyadari kenyataan kelam yang ada,” ungkap Angga.

Film ini tidak hanya menyajikan kisah horor, tetapi juga menyindir ketidakadilan sosial yang terjadi di Indonesia. Hutang Nyawa menggambarkan bagaimana segelintir orang yang berkuasa dapat mengorbankan nyawa demi memenuhi ambisi mereka.

“Saya ingin membuat horor yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga menyentuh isu sosial yang sangat dekat dengan kenyataan banyak orang,” ujar Billy Christian. “Banyak adegan di film ini menggambarkan bagaimana pemilik pabrik memandang pekerja sebagai alat untuk mencapai tujuannya, seakan-akan manusia tidak berarti apapun,” tambahnya.

Jangan lewatkan Hutang Nyawa, yang akan membawa Anda merasakan ketegangan mistis dan kritik sosial dalam sebuah kisah horor yang mencekam, tayang mulai 12 Desember 2024 di bioskop seluruh Indonesia. (red)

banner 336x280