Sebagai alumni Fakultas Kehutanan UNWIM, setiap anggota ARGADIKA memiliki kewajiban moral untuk berkontribusi menjaga alam dan lingkungan agar tetap lestari.
SINARPAGINEWS.COM, JAKARTA – Mangrove memiliki peran vital dalam ekosistem perkotaan. Pohon bakau ini dapat menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Akar-akarnya yang kuat tidak hanya berfungsi sebagai penahan erosi tanah, melainkan juga sebagai benteng alami yang melindungi wilayah pesisir dari ancaman banjir dan bencana alam lain.
Ketua ARGADIKA PD DKI Jakarta (Ikatan Keluarga Alumni Akademi Ilmu Kehutanan dan Fakultas Kehutanan Universitas Winaya Mukti) atau IKA AIK-Fahutan UNWIM, Asep Sopandi mengatakan, wilayah pesisir merupakan ekosistem yang keberadaannya penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di darat dan laut.
Demi menjaga vegetasi wilayah pesisir tersebut, keluarga besar ARGADIKA PD DKI Jakarta menggelar aksi nyata dengan melakukan penanaman bibit mangrove di kawasan hutan lindung Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara.
“Salah satu ekosistem yang perlu dijaga adalah keberadaan vegetasi pantai seperti tanaman mangrove. Tanaman ini memiliki fungsi alami sebagai penyaring dalam mengurangi erosi pantai, menyimpan karbon, dan serta mengurangi dampak gelombang dan pasang surut,”ungkap Asep selepas menanam mangrove di kawasan hutan lindung Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara, Minggu (8/12/2024).
Acara yang bertajuk “Mari Kita Lestarikan Hutan Mangrove Untuk Lingkungan Pesisir yang Lebih Baik” diikuti sekitar 75 orang peserta dengan dukungan sejumlah instansi, yaitu Universitas Sahid Jakarta, Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, dan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, serta media partner ForumJabar.com dan Sinarpaginews.com.
Asep mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kontribusi alumni Fakultas Kehutanan UNWIM dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Sebagai alumni Akademi Ilmu Kehutaran (AIK) yang kini menjadi Universitas Winaya Mukti (UNWIM), kami memiliki kewajiban untuk berbakti kepada lingkungan, dengan cara menanam pohon mangrove agar kelestarain lingkungan pesisir ini terjamin,” ujarnya.
Menurut Asep, sekitar 100 bibit mangrove ditanam pada hari ini. Penanaman bahkan dilakukan oleh para anggota ARGADIKA dengan terjun langsung ke lokasi penanaman yang berupa rawa-rawa.
Setelah melakukan seremoni pembukaan, para peserta menaiki perahu nelayan bermesin tunggal menuju lokasi. Selain perahu nelayan, ada pula peserta yang menggunakan perahu kano menuju lokasi penanaman. Para peserta tampak antusias penuh semangat dan gembira mengikuti rangkaian acara.
Terkait pemilihan lokasi penanaman, Asep menjelaskan, kawasan mangrove di hutan lindung PIK sudah tidak seperti kondisi sebelumnya, sehingga perlu penanaman kembali untuk menambah luasan vegetasi mangrove.
“Kenapa kita memilih lokasi ini karena kita tahu, kondisinya berbeda bila dibandingkan dengan 5 atau 10 tahun ke belakang. Maka kewajiban kita agar PIK, minimal mangrove forestnya ini jangan dialihkanfungsikan lagi, supaya tetap lestari,” tuturnya.
Menurut data, kawasan hutan mangrove ini memiliki luas lahan 95,50 hektar. Luasan tutupan vegetasi ini jauh berkurang bila dibandingkan era tahun 2000-an.
Asep juga menekankan akan pentingnya fase pemeliharaan setelah dilakukan penanaman. Karena jika mangrove telah di tanam tapi tidak disertai pemeliharaan, maka manfaatnya menjadi kurang maksimal.
“Pertama selain menanam, kita diwajibkan untuk memelihara agar bibit yang kita tanam dapat tumbuh dengan baik, sehingga kita dapat tarik manfaatnya untuk ekosistem mangrove itu sendiri,” kata Asep.
Keluarga Besar ARGADIKA PD DKI Jakarta, sebelumnya telah melakukan hal yang sama di Pantai Muaragembong, Kabupaten Bekasi, pada tahun 2024.
Asep menyatakan, aksi ini merupakan bentuk kesinambungan program ARGADIKA untuk terus aktif menanam pohon dan kegiatan pelestarian lingkungan lainnya sebagai warisan bagi generasi mendatang.
“Sebagai alumni Fakultas Kehutanan UNWIM, setiap anggota ARGADIKA memiliki kewajiban moral untuk berkontribusi menjaga alam dan lingkungan agar tetap lestari. Kami akan terus terlibat secara aktif dalam penanaman pohon dan kegiatan lingkungan lainnya untuk mewariskan kekayaan alam kepada generasi mendatang,” pungkasnya.