Meningkat, Kasus Tuberkulosis di Indonesia

Meningkat, Kasus Tuberkulosis di Indonesia Affan Safani Adham

SINARPAGINEWS.COM, YOGYAKARTA - Penemuan kasus tuberkulosis di Indonesia pada 2023 meningkat hingga 821 ribu kasus. Tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, dalam tayangan video di depan peserta puncak peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia Muhammadiyah 2024 sekaligus peluncuran sinergi pelibatan organisasi keagamaan dalam penanggulangan TBC di aula Masjid KH Sudja', RS PKU Muhammadiyah Gamping Sleman, Rabu (5/6/2024).

Capaian itu, kata Budi Gunadi, merupakan buah kolaborasi yang kuat antara pemerintah, swasta dan organisasi masyarakat. "Peringatan hari tuberkulosis sedunia merupakan momentum untuk memperkuat komitmen kita semua dalam penanggulangan tuberkulosis," papar Budi Gunadi.
Menteri Kesehatan RI berharap seluruh rumah sakit di bawah organisasi keagamaan dapat berperan aktif dalam memberikan pelayanan TBC berkualitas yang berpihak kepada pasien.

Di sisi lain, sinergi pelibatan rumah sakit dari lembaga-lembaga keagamaan lain dalam program penanggulangan TBC di Indonesia adalah wujud nyata prinsip inklusif Muhammadiyah.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr H Haedar Nashir, M.Si, menyampaikan, sinergi Muhammadiyah dengan organisasi keagamaan beserta rumah sakit dalam penanggulangan tuberkulosis ini dapat berjalan dengan baik. "Sehingga dapat memberikan kemanfaatan yang semakin luas," tandasnya.
Organisasi keagamaan dan rumah sakit yang terlibat dalam penanggulangan TBC meliputi Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di Indonesia (Pelkesi): RS Imanuel Lampung, RS Sari Mutiara Lubuk Pakam Sumut, RS Vita Insani Pematang Siantar Sumut, RSK Lende Moripa Sumba Barat NTT.
Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki): RS Bunda Pengharapan Merauke, RS Katolik Marianum Halilulik Atambua NTT, RS Maria Regina Kotabumi Lampung.

Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU): RSI NU Demak Jateng, RSNU Tuban Jatim.
Dompet Dhuafa: RS Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa Bogor Jabar, RS AKA Medika Lampung Timur dan RS Lancang Kuning Pekanbaru Riau.
Dengan dukungan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) -- melalui USAID Mentari TB -- RS Muhammadiyah dan Aisyiyah telah melakukan skrining TBC bagi 8,8 juta orang, yang ditemukan 35,6 ribu orang penderita TBC dengan 93 persen di antaranya melakukan pengobatan.
Sejak 2021 RS Muhammadiyah telah merawat total 623 pasien TBC Resistan Obat. Layanan TBC Resistan Obat telah didirikan di 10 RS Muhammadiyah yang sekarang ini telah menjadi rumah sakit rujukan.
Berdasarkan laporan Tuberkulosis Global (2023) yang diterbitkan WHO, Indonesia adalah negara dengan beban tuberkulosis tertinggi kedua di dunia setelah India.
Diperkirakan, di Indonesia terdapat 1 juta kasus baru TBC setiap tahunnya dengan angka kematian mencapai 134 ribu. Dan pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengeliminasi TBC tahun 2030.
Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah -- melalui program USAID Mentari TB -- memanfaatkan momentum peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia Muhammadiyah 2024 untuk meluncurkan pelibatan RS dan organisasi keagamaan dalam penanggulangan TBC.
Direktur USAID Indonesia, Jeff Cohen, mengatakan, AS melalui USAID berkomitmen mendukung pemerintah Indonesia untuk mengeliminasi tuberkulosis.
"Lebih dari lima belas tahun USAID sudah menjadi mitra pemerintah Indonesia dalam memberantas TBC," terang Jeff Cohen yang didampingi Ketua Tim Kerja TBC Kementerian Kesehatan RI dr Tiffany Tiara Pakasi, MA dan Ketua MPKU PP Muhammadiyah serta Dirut RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Jeff Cohen percaya, kemitraan inklusif yang menghormati dan memanfaatkan keberagaman masyarakat Indonesia sangat penting dalam memerangi penyakit yang mematikan itu.

Tahun ini, kata Jeff Cohen, AS dan Indonesia merayakan ulang tahun ke-75 hubungan bilateral. "Kolaborasi USAID dengan Kementerian Kesehatan, Provinsi DIY dan organisasi keagamaan dalam penanggulangan tuberkulosis menunjukkan dampak kuat dari hubungan ini," katanya. (Fan)

Editor: Red

Bagikan melalui:

Komentar

?>