SINARPAGINEWS.COM, BANDUNG – Khitanan atau sunat merupakan momen penting dalam perjalanan hidup seorang anak laki-laki. Lebih dari sekadar tradisi, khitanan menjadi penanda kedewasaan dan kesiapan anak untuk melangkah ke jenjang berikutnya.
Khitanan merupakan tradisi umat islam sejak zaman Nabi Ibrahim Alaihi Salam yang wajib dilakukan oleh laki-laki, melaksanakan khitan sebagai syarat wajib bagi umat Islam agar sah dalam menjalankan Sholat. Khitanan, selain memiliki nilai signifikan dalam aspek agama, juga terbukti memberikan manfaat kesehatan yang penting.
![](https://sinarpaginews.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG20241123102320.jpg)
Sebagai umat Islam, orangtua yang memiliki anak lelaki bertanggung jawab untuk melaksanakan Khitan anak-anak mereka. Rasa syukur dan kebahagiaan bercampur aduk saat melihat sang buah hati memasuki fase baru dalam kehidupannya.
Acara walimatul khitan anak pertama pasangan Aang Kosasih dan Lucky Martini berlangsung sederhana, tamu undangan saat tiba di lokasi Jalan Babakan Sari 3 No. 217 RT 05 RW 09 Kiaracondong Kota Bandung, langsung disambut oleh tuan rumah, Sabtu (23/11/2024).
Pembukaan walimatul khitan diisi lantunan dzikir dan shalawat oleh Group Sholawat, serta mendoakan anak yang di khitan yang bernama Haikal Kamil Alfachriji agar menjadi anak yang Shaleh, Berbakti kepada kedua Orang Tua, dan berguna bagi Umat, Bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam acara Walimatul Khitan ini, masyarakat dan tamu undangan berbondong-bondong dengan penuh semangat menghadiri acara tasyukuran Walimatul Khitan.
Acara berjalan dengan lancar meskipun cuaca agak mendung tapi masih tetap semangat.
“Ananda Haikal Kamil Alfachriji selamat yah! Kini kamu telah mengikuti sunah Rasulullah SAW. Semoga menjadi anak yang Sholeh, anak yang berbakti kepada orang tua dan taat kepada Allah SWT,” kata Asep Ruslan, pamannya yang hadir di acara.
Selanjutnya Asep Ruslan berdoa Walimatul Khitan :
Allahumma waffiqnaa lijtilaabil fadhaail, wajannibnaa min iqtiraahir radzaail. Rabbanaa taqabbal minna a’dzaaranaa wa sallim umuuranaa wa shahhih makhtuunanaa waqdhi duyuunanaa wa balligh aamaalanaa wawassi’ arzaaqanaa wajuudika yaa jawwaad. Allahumma innaa nas alukas salaama wal’aafiyata ‘alainaa wa ‘alal hujjaaji walghuzaati walmusaafiriina min ummatin muhammadin shalallahu alaihi wa sallama ajma’iin, fii barrika wa bahrika innaka ‘alaa maa tasyaaa u qadiir, yaa ni’mal maulaa wa ni’mannashiir.
Artinya: “Ya Allah, berilah kami pertolongan untuk memperoleh keutamaan-keutamaan, dan jauhkan kami dari melakukan hal-hal yang hina.
Ya Allah, terimalah khitan kami, selamatkanlah urusan-urusan kami, sembuhkanlah dari sakit (karena khitan) ini, bayarkanlah utang-utang kami, jadikanlah (kenyataan) cita-cita kami, lapangkanlah rezeki kami dengan kemurahan-Mu, wahai Zat yang Maha Memberi.
Ya Allah, semoga Engkau beri keselamatan kepada kami, kepada orang-orang yang beribadah haji, kepada orang-orang yang berperang (di jalan Allah), dan kepada para musafir, yaitu semua umat Muhammad saw yang ada di darat maupun di laut, sesungguhnya Engkau berkuasa terhadap apa yang Engkau kehendaki, wahai sebaik-baik majikan dan sebaik-baik penolong.
Maha Suci Allah, Tuhan yang memiliki kesucian dari segala sifat rendah yang mereka (orang kafir) lekatkan. Dan kesejahteraan bagi para utusan Allah, dan segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam.
Aamiin Ya Robbal Aalaamin.