Sekjen PBB: Tiba Saatnya Membungkam Senjata dan Menciptakan Perdamaian di Timur Tengah

Sekjen PBB: Tiba Saatnya Membungkam Senjata dan Menciptakan Perdamaian di Timur Tengah Red Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa

SINARPAGINEWS.COM, PBB - Menjelang peringatan tahun pertama serangan tanggal 7 Oktober 2023, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan segera diakhirinya "pertumpahan darah dan kekerasan yang mengejutkan" di Jalur Gaza dan Lebanon, untuk membungkam senjata dan membangun perdamaian di kawasan.

Menurut laporan IRNA, Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (6/10/24), Perang yang dimulai setahun yang lalu terus menghancurkan kehidupan masyarakat dan telah menimbulkan penderitaan mendalam pada warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza dan sekarang pada rakyat Lebanon.

Sekretaris Jenderal PBB menyebut bahwa setelah tanggal 7 Oktober terjadi gelombang pertumpahan darah dan kekerasan yang mengejutkan.

Menurutnya, Sekarang adalah waktu yang tepat untuk membebaskan para tahanan. Sekarang waktunya untuk membungkam senjata dan menghentikan penderitaan yang melanda kawasan ini. Sekarang waktunya untuk perdamaian, penerapan hukum internasional dan keadilan.

Rezim Zionis memulai perang dahsyat terhadap Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023, dan dalam setahun terakhir, 70% rumah dan infrastruktur di wilayah ini telah hancur parah akibat perang ini, dan pengepungan yang menyedihkan serta krisis kemanusiaan yang parah, ditambah dengan kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah merenggut nyawa penduduknya.

Terlepas dari semua kejahatan ini, rezim Zionis mengakui bahwa setelah sekitar 12 bulan perang, mereka belum mampu mencapai tujuan perang ini, yaitu menghancurkan gerakan Hamas dan mengembalikan tawanan Zionis dari Jalur Gaza.

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pada hari Sabtu bahwa sejak 7 Oktober 2023, bersamaan dengan dimulainya operasi Badai Al-Aqsa, 41.825 orang telah menjadi martir dan 96.910 orang terluka.(sl)

Editor: Red

Bagikan melalui:

Komentar

?>