Program P-3 GTAI BBWS Cirebon, Diduga Dijadikan Bancakan

Program P-3 GTAI BBWS Cirebon, Diduga Dijadikan Bancakan Red

SiNARPAGINEWS.COM - SUMEDANG  - Kementerian pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Besar Waduk Sungai Cimanuk Cisanggarung Cirebon ( BBWSC ), telah menggelontorkan anggaran dana nilainya puluhan miliar, untuk  Program Percepatan Tata Guna Air ( P3 - GTAI ), di tahun anggaran 2024. 

Bagi para klompok tani yang mendapatkan bantuan Program P3GTAI merasa sumringah karena telah menerima bantuan program tersebut.

Para kelompok tani yang mendapatkan program tersebar di beberapa desa yang ada di wilayah kecamatan seperti : Kecamatan Rancakalong, Kecamatan Tanjungmedar dan Kecamatan Buah dua, Kabupaten Sumedang,Jawa Barat.

 Tujuan dari Program P3GTAI tiada lain yakni, untuk meningkatkan  produktivitas pertanian dalam usaha sektor swasembada pangan.

Namun Sangat disayangkan sekali, pasalnya dengan turunnya dana yang masuk melalui rekening klompok tani, yang dipergunakan untuk pembangunan pembuatan saluran irigasi tersier, agar dapat memberikan manfaat terhadap masyarakat yang khususnya para petani pengguna air.

"Akan tetapi sebaliknya sejumlah klompok tani, yang menerima program  P-3GTAI dari BBWSC,di keluhkan Sebab setelah menerima bantuan yang langsung uangnya masuk melalui rekening kelompok tani masing - masing.

"Hal ini, telah dikotori oleh segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab, diduga terjadi adanya Indikasi kuat pemotongan uang dari para kelompok tani yang mendapatkan program tersebut, Uang yang dipotong dari para ketua kelompok tani nilainya cukup lumayan sebesar Rp 25 juta / klompok tani.

Berdasarkan hasil penelusuran dilapangan yang dapat dihimpun, dan menemui beberapa sumber Ketua kelompok tani yang mendapatkan program P3GTAI, salah satu sumber ketua kelompok tani, yang minta dirahasiakan jatidirinya, Kepada sinarpaginews.com.Rabu (6/11/2024), Mengatakan, Diakuinya memang benar adanya potongan uang dari. program P-3GTAI dari BBWS Cirebon, Uang yang. dipotong sebesar Rp 25 juta/klompok tani dari total anggaran yang diterima oleh klompok tani sebesar Rp 195.000.000.( Seratus Sembilan Puluh Lima Juta Rupiah).

 Masih menurut sumber ketua kelompok tani, uang yang dipotong  dari program P3GTAI itu, dengan alasan berbagai macam ada yang mengatakan buat pembuatan SPJ dan badan hukum klompok tani serta bekas ajuan proposal agar dapat  program tersebut, "Kata Sumber.

Padahal instruksi dari Kepala Balai Besar Waduk Sungai Cimanuk Cisanggarung Cirebon ( BBWSC ), Dr. Ismail Widadi, ST. M.Sc. pada saat memberikan arahan terhadap para klompok tani yang akan mendapatkan program P3GTAI, yang akan disalurkan langsung melalui Ketua kelompok tani, Kepala BBWSC, Ismail, sudah memberikan Warning, dengan turunnya uang untuk klompok tani, tidak boleh dikenakan biaya untuk bayar pajak dan jangan ada  pungutan liar ( pungli ) dalam bentuk apapun itu, harus benar-benar dipergunakan untuk pembangun pembuatan saluran tersier, "Ujar Dr. Ismail  Widadi.

 Namun,Faktanya dilapangan, program percepatan tata guna air irigasi ( P3GTAI ), yang telah disalurkan melalui Ketua kelompok tani, telah terjadi adanya potongan uang yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab semestinya harus benar - benar dana itu, digunakan untuk kepentingan pembangunan pembuatan saluran irigasi tersier, "Paparnya.

Ditempat terpisah Riki pada saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon genggam seluler, Dia mengatakan, terkait adanya potongan uang dari program P3GTAI itu, menurutnya uang tersebut dipergunakan untuk biaya pembuatan SPJ dan Badan Hukum klompok tani, Ironis sekali, apa yang disampaikan Riki kepada awak media, padahal  jauh - jauh hari sebelum mengusulkan ajuan proposal untuk program P-3GTAI yang di tujukan kepada BBWSC, para klompok tani sudah terlebih dahulu membuat badan Hukum ke Notaris.

Laskar Anti  Korupsi Indonesia (LAKI) Jawa Barat sangat menyayangkan adanya sejumlah klompok tani, yang menerima program  P-3GTAI dari BBWSC, telah dikotori oleh segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab.

Terjadi adanya Indikasi kuat pemotongan uang dari para kelompok tani yang nilainya cukup lumayan sebesar Rp 25 juta/ klompok tani.Kalo benar-benar ini Jadinya, Kami LAKI Jabar akan Laporkan ke APH, “Tandas Ketua LAKI Jabar Khoirul Anwar.

Editor: Red

Bagikan melalui:

Komentar

?>