Pasca Peretasan PDN oleh Hacker, Diskominfo Kota Sukabumi Benahi Pengamanan Digital

Pasca Peretasan PDN oleh Hacker, Diskominfo Kota Sukabumi Benahi Pengamanan Digital Dok Humas

SINARPAGINEWS.COM, Kota Sukabumi - Pasca terjadinya pembobolan Pusat Data Nasional (PDN) oleh hacker, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi berupaya melakukan antisipasi untuk mengutkan pengamanan digitalnya.

Menurut keterangan yang dihimpun media, Kepala Diskominfo Kota Sukabumi, Rahmat Sukandar menerangkan, peretasan pada PDN tersebut tidak begitu berdampak pada data di Diskominfo Kota Sukabumi karena data digital yang ada belum terintegrasi secara langsung.  Jadi bisa dikatakan masih aman untuk kita.

“Terkait adanya musibah di kementerian kominfo yakni di PDN, saya sampaikan untuk Kota Sukabumi tidak terdampak karena belum menyangkutkan data kami di PDN itu,” jelas Rahmat kepada wartawan (2/7).

Lebih lanjut Rahmat mengatakan, baru awal tahun ini Diskominfo mengajukan untuk bekerjasama dengan pengintegrasian di PDN. “Jadi, tidak terdampak dengan adanya peretasan tindak PDN ini,” katanya.

Meskipun demikian, dampak peretasan di PDN hanya terkait dengan tanda tangan elektronik yang tersimpan di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Namun, kendala tersebut sudah bisa teratasi segera. “Terkait dengan BSSN itu ada kendala, karena BSSN itu memfasilitasi tata kelola tanda tangan elektronik,” jelasnya.

Untuk tanda tangan elektronik, Diskominfo sudah terhubung semuanya dengan BSSN. Hal itu berdampak, namun hanya sebentar dan bisa dibenahi lagi dalam rentang waktu satu hari.

“Alhamdulillah, sekarang sudah bisa kita gunakan lagi proses tanda tangan elektronik. Khusus tanda tangan elektronik ini saya jelaskan, Kota Sukabumi ini termasuk kota dengan persentase pegawai yang mempunyai sertifikat tanda tangan elektronik itu tinggi,” terangnya.

Sejauh ini belum ada edaran resmi dari Kemenkominfo menyusul peretasan di PDN. Hanya saja, pihak kementerian mendorong Diskominfo di daerah untuk terus menguatkan keamanan digitalnya masing-masing.

“Untuk edaran secara resmi itu tidak ada. Tetapi yang jelas, ini merupakan konsekuensi dari dunia digital. Kita harus memperkuat SDM yang memiliki kemampuan dalam dunia IT. Kemudian infrastruktur digital harus memadai. Kita harus pastikan kualitas sistem keamanan informasinya. Kami sendiri di kota, website, server, pernah juga dilakukan peretasan beberapa kali. Ya, itulah konsekuensinya masuk dalam dunia digital. Perkuat SDM, perkuat infrastruktur, dan sistem keamanan informasi,” rincinya.

Rahmat mengakui, dalam dua tahun terakhir Diskominfo selalu melakukan bersih-bersih server secara rutin. “Ibaratkan server itu rak buku, kita bersihkan rak buku itu. Jangan sampai berantakan atau bahkan ada virus di satu sekat yang akan menyebar ke yang lainnya,” ucapnya.

Ia berharap, ke depan setiap SKPD memiliki server mandiri yang cukup untuk mewadahi data dan dokumentasi kegiatan. Namun tetap disimpan di repositori Diskominfo sebagai pusat data.

“Jadi dari segi keamanan kita akan lebih aman. Karena jendela masuk di SKPD bisa dikarantina dan tidak menyebar ke yang lain. Untuk portalnya tetap satu di sukabumikota.go.id, windows berikut servernya, ini demi keamanan informasi data,” pungkasnya.

Editor: Iyan Sopyan

Bagikan melalui:

Komentar